Monday, September 5, 2016

*Personalized Education*

disarikan oleh Andita A. Aryoko dari buku *Fitrah Based Education* & webinar *Ibu Professional*

_Di antara tanda keberhasilan di akhir adalah kembali kepada Allah di awal -Syaikh Ibn Atha'illah Al-Iskandari_

Personalized Education (PE), jajan apa itu?he he he :D bukan nama lain Pre Eklampsia juga lho yaa :3

Personalized Education : setiap anak adalah unik maka *pendidikan harus relevan dg keunikan setiap anak* , artinya harus ada *personalisasi kurikulum dan program*

Keywordnya : *setiap anak itu unik* , tdk bisa diseragamkan

Siapa yg membuat personalisasi kurikulum tsb? Ya sudah tentu *orang tua* to sbg _babysitter_ nya Allah swt di muka bumi.

Mari menjadi orgtua (arsitek), yg sedari awal mmg telah sadar pentingnya belajar, mendesign sang anak sesuai dg pembawaannya (keunikan) masing2,

_"Katakanlah Muhammad, 'setiap orang *berbuat sesuai dg pembawaannya* masing-masing' Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yg lebih benar jalannya"_ *[QS 17:84]*

selalu *accelerated learning* : belajar sebelum kejadian, jgn sampai kita menjadi orgtua (pemadam kebakaran), yg baru heboh kalah sudah ada masalah :3

Karena kt sedang berbicara pendidikan, maka hal yg paling dekat ialah _learning_ belajar, *pertanyaan sederhana* sudahkah kita memahami gaya belajar ananda? visual/auditori/kinestetik? *menjadi penting* mengetahui gaya belajar ananda, krn melalui jalan inilah ia akan getol & bersemangat menjadi *pembelajar sejati* ,jangan terburu2 men-cap anak malas belajar/baca buku, bisa jadi ia typical auditori yg lbh cepat menyerap jika mendengar/dibacakan, tp selama ini kt yg selalu membelikannya buku & memintanya utk membaca sendiri/ gak sinkron *lagi-lagi butuh peran arsitek di sini*

Hmmm, begitupula di negeri kita, persekolahan sebagian besar hanya ramah pd anak bergaya belajar *visual* anak *auditori* atau bahkan anak *kinestetik* yg senang berjalan2 seringkali dicap anak nakal/jahil, padahal begitulah cara kinestetik belajar.

Begitupula dg *jalur pendidikan* selama ini kita hanya tahu jalur akademis, padahal jalur pendidikan ada 3:
- *entrepreneur* : berbasis output karya/produk pd bisnis tertentu, portofolio business, dan sertifikasi bisnis
- *akademis* : berbasis output ijasah, perlu mengambil berbagai tes standart masuk PT di dalam & LN
- *professional* : berbasis potensi, portofolio bakat, dan sertifikasi non akademis

Itulah salah-2 diperlukannya *Personalized Education*

Hal lain yg menjadi faktor utama & terpenting ialah krn peran hidup/mission of life yg telah Allah swt install sejak sang anak dilahirkan. Di sinilah *Fitrah Based Education* bermula, fitrah yg dpt diibaratkan sebagai benih, telah dilengkapi dg perangkat calon bunga, calon buah, calon biji, dsb ditumbuhsuburkan di alam ber-tanah sesuai pembawaannya, contoh: jika benih apel ditanam di Batu dan ditanam di Papua, mana yg lebih optimal pertumbuhannya? Begitupun *anak* kita, maka di sanalah diperlukannya *Personalized Education* *karena setiap anak uniq. *Lagi-lagi dibutuhkan peran arsitek di sana*

Karena potensi yg telah _terinstall_ itulah maka tdk berlaku kaidah *outside in* memasukkan/menjejalkan segala2nya (mirisnya, sistem persekolahan kt masih menganut kaidah outside in), kita cukup bangkitkan gairahnya dg berbagai macam fitrah yg telah terinstall/ *inside out*.

*Jangan sampai kita menjadi orang tua obsesif lebay, maupun pesimis abay*

_"Siapa yg memiliki anak, hendaklah ia bermain bersamanya dan menjadi sepertinya. Siapa yg *menggembirakan hati anaknya* maka ia bagaikan memerdekakan gamba sahaya. Siapa yg bergurau untuk menyenangkan hati anaknya, maka ia bagaikan menangis krn takut kpd Allah 'Azza wa Jalla"_ *Nabi Muhammad SAW-HR Abu Daud & At-Tirmidzi*

*menggembirakan hati anak* banyak macamnya, salah satunya mendidik anak sesuai dg peran yg sdh terinstall di dalam diri anak, maka jgn lupa selalu tanyakan padanya *bahagia nak?*

_"Jika anda bekerja pada sesuatu yg menyenangkan yg anda sungguh2 peduli padanya, maka anda tdk harus ditekan. Cita2 yg akan mengangkat anda"_ *Steve Jobs*

Jika anak sudah kita temani sesuai jalur yg sudah Allah kehendaki untuknya, maka tak perlu lg ada ibu-ibu yg meneriaki anak2nya untuk belajar, anak2 sdh memiliki *ruh* utk bersegera menjadi *pembelajar sejati*

_"Kendalikanlah ambisi kita sbg orgtua! Anak pun perlu masa bersantai, tidak terus menerus dihimpit oleh kursus, proyek, lomba, dan kegiatan bertenggat waktu (apalagi kompetitif) lainnya. Baik orgtua & anak akan menjadi stress ktk agenda hidup mereka terlalu padat. Sebagian ayah-ibu tanpa sadar ingin menjadi 'Than' bagi masa depan anak2nya, memastikan segalanya terjamin bagi mereka, menurut pemikiran kita sendiri. Justru ini bisa menghalangi Tuhan yg sesungguhnya berkarya! Belajar *rileks* adalah bagian dr iman kita pada-Nya, *sebagai pemilik sejati anak2 ini*"_  *Charlotte Mason*

Sudah siap menjadi *arsitek* personalized education anak2 Bunda? Harus ! Kita harus siap, karena kitalah yg telah dipilih oleh Allah Sang Maha Agung untuk menemaninya bertumbuh & berkembang, bismillah...

_"Dan org2 yg berjihad untuk mencari keridaan kami, kami akan tunjukkan kepada mereka jalan2 kami. Dan sungguh Allah beserta org2 yg berbuat baik"_ *[QS 29:69]*

0 comments:

Post a Comment