Saturday, September 10, 2016

Komunikasi Parenting Dengan Bahasa Cinta

😊Bismillaahirrahmaanirrahiim💐

Komunikasi Parenting Dengan Bahasa Cinta😍
Bersama: Bunda Erina
(10 September 2016)

Komunikasi merupakan kegiatan yg pasti terjadi khususnya dalam keluarga (suami-istri, ibu-anak, ayah-anak, antar anak). Komunikasi perlu dibangun scra harmonis agar terbangun pendidikan yg baik dalam keluarga.

Komunikasi (istilah) adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain yg umumnya dilakukan secra verbal (lisan); atau non verbal (gerak badan, sikap tertentu).

Komunikasi efektif bila pesan yg disampaikan diterima sama (komunikasi dua arah). Jika komunikasi terganggu (distorsi) karna hambatan (noise) maka terjadi salah persepsi/salah paham.

Pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan masing2 dalam mendeskripsikan bahasaa cintanya. Seseorang akan merasa disayangi atau menunjukkan rasa sayangnya ke keluarga, teman, dapat diketahui dari 5 bahasa cinta😊

1. Pujian (perlu bahasa verbal #terima kasih ya, abi sayang kamu nak,...)

2. Hadiah (merasa sayang/disayangi jika diberi hadiah)

3. Sentuhan fisik (dipegang pundaknya tuk memberi semangat, digandeng saat berjalan bersama, dirangkul saat sedih, marah, dsb)

4. Pelayanan (disiapkan keperluan sekolah, kerja, mandi, belajar, makan, minum, dst)

5. Quality time (waktu yg berkualitas, #umi, aku senang deh kemarin jalan berdua abi dibelikan pensil😊)

Lima poin itu bisa dijadikan referensi tuk mengetahui kecenderungan pasangan, putra/i, agar memaksimalkan bahasa cinta yg nantinya berdampak pada komunikasi (samakan persepsi).

Komunikasi berdampak positif membentuk karakter orangtua & anak, membuat hubungan menjadi baik yg nantinya turut memberikan kepercayaan diri pada anak.

Sementara kurangnya komunikasi, miss komunikasi, komunikasi yg salah (emosional, berrbicara kasar, tidak ada yg mau mengalah, dll) berdampak pada renggangnya hubungan.

🌻Komunikasi verbal itu hanya 12% yg tersimpan/teringat di database manusia, berupa yg kita tangkap secara sadar, analisa, pertimbangan, baik buruk, dll. Selebihnya 88% memori tersimpan ditangkap dari komunikasi non-verbal (alam bawah sadar)..... Penjelasannya bisa search😊

Komunikasi non verbal inilah yg dapat digunakan tuk mensugesti sikap positif (ect anak yg tantrum #Anak baik, soleh, soleha, anteng, pintar, duduk manis, anak hebat, kamu bisa, cerdas,....) bisa dimaksimalkan (pintu gerbang komunikasi non-verbal terbuka) saat seseorang 🏡Fokus 🌾Emosi 🌸Terkejut.

Kita perlu melakukan pengucapan kata2 secara berulang (minimal 30hari), gunakan kata sekarang (#sekarang kamu bisa bangun pagi ya nak😉 hebat👍) sambil memberi anker (alarm tanda #tepuk pundaknya), lakukan secara emosional (bahasa yg lembut,  diusap,, ...)

Apalagi jika kata2, sikap tsb datang dari orang yg didengar/dipercaya/figur anak, pasangan.
Komunikasi keluarga dimulai suami istri yg bersama-sama terintegrasi hendaknya memaksimalkan kesabaran, terus menerus (istiqomah), dan berkomitmen mengusahakan yg terbaik. Jika ingin putra/i nya baik kuncinya adalah orangtua🏡. Fokus pada kebaikan atau kelebihan2 anak (toh dari pecicilannya sekali waktu ananda bisa duduk anteng kaan😊)

Terutama bunda ketika mengandung mulai 3 bulan 10 hari (saat Allah tiupkan ruh) sugestikan positif (emosi, murottal, dsb). Berdampak secara tak langsung ktika ananda lahir. Semua sikap masih bisa diperbaiki (salah satunya efektifkan komunikasi non verbal.... Database manusia yg bisa berubah ubah)😍.

Tambahan: Grafologi (tulisan tangan seseorang) bisa tuk mengetahui kondisi saat itu atau jangka panjang. Apakah tulisannya tegak (lurus),  miring ke kanan, kiri, condong kebelakang; kuat hingga membekas belakang halaman, hurufnya sama, dsb.

😍share ini smoga bermanfaat😃

Friday, September 9, 2016

Portofolio Anak Dalam Home Education

kulwap iip bekasi#1 kamis, 8 september 2016
tema : 
#Portofolio Anak Dalam Home Education#

narasumber : Nisa Nurarifah, koordinator IIP Bandung
host : desty nurul
Notulen : inggil windiarti

#What#
Apakah yang dimaksud portofolio? 
Portofolio adalah tas untuk surat-surat (Kamus Besar B. Indonesia)
Portofolio dalam bidang pendidikan adalah sekumpulan informasi pribadi yang merupakan catatan/dokumentasi atas pencapaian prestasi seseorang dalam pendidikannya (wikipedia.org)

#Who#
Portofolio siapa yang dikumpulkan? Anak.
Siapa yang mengumpulkan? 
Orangtua bersama anak.

#When#
Kapan mengumpulkannya?
Kapan pun saat diperlukan, terutama saat sebuah pencapaian/prestasi diraih.

#Where#
Dimana mengumpulkannya?
Dimanapun sesuai kebutuhan. Berdasarkan pengalaman, portofolio fisik terkadang hilang/rusak. Baiknya ada back up dokumentasi berupa foto.

#Why#
Mengapa perlu membuat portofolio anak dalam HE? 
Jika kalian melihat anakmu berbuat baik, maka puji & catatlah.. Jika anakmu berbuat buruk, maka tegur & janganlah kalian mencatatnya. (Umar Bin Khattab)

Portofolio diperlukan sebagai bahan refleksi kita sebagai orangtua untuk memantau perkembangan serta memfasilitasi minat & bakat anak. Ini juga akan menjadi dokumentasi kenangan bagi anak.

#How#
Bagaimana caranya?
Caranya bisa disesuaikan dengan kebutuhan & keunikan keluarga & anak masing-masing.
Ini beberapa contoh aplikasi pengumpulan portofolio yang telah keluarga kami buat untuk HE anak kami, Lulu (3,5 th). 
Saya urut dr kiri ke kanan ya..
1. Album foto
2. Lulu's gallery. Tiap hasil karyanya dipajang di galeri di Ruang Berkarya.  Kalo penuh kami masukan map, isi lagi yg baru.
3. Learning report ODOMA, ODOM & ODOS Lulu. 
4. Achievement board
5. Butterfly album. Portofolio project hometeam kami di Perak 2016
6. Lulu Smart Bag guide book, kompilasi project ODOMA Lulu yg akhirnya jd socioedupreneurahip keluarga.
7. IC Book.. Kliping yang bersumber dari pertanyaan (Intellectual Curiosity) Lulu yg tidak ditemukan di buku yg ada dirumah.
8. Ceklis perkembangan, tujuan pengasuhan &rapot PAUD yg ditandatangani ayahnya sbg kepsek & bundanya sbg guru.
Dibahas setiap tanggal kelahiran Lulu sbg evaluasi & rencana ke depan.
9. Story Book. Memfasilitasi keunikannya  yg suka bercerita & berimajinasi.. Cerita khayalannya didokumentasikan di buku ini. Ada 2 buku, yg Lulu buat dia coret2 sambil cerita (belum bisa menulis), yang besar untuk saya tuliskan cerita & tanggalnya. Salah satu tujuannya juga membantunya membedakan mana kenyataan/khayalan.

Apakah mudah? Tentu sangat menantang.. Hal yang selalu membangkitkan semangat saya adalah uswah seorang Hasan Albana, dengan segudang kesibukannya ia mampu membuat prtofolio terperinci bagi tiap anaknya..

Nisa Nur'arifah (Ncha)
Firdaus Ark Hometeam
Semoga bermanfaat😊

Sesi tanya jawab 

1. Bunda shepti
Berhubungan dengan IC portofolio...dimana biasanya Mba Nisa mencari jawabannya dan bagaimana penyimpanan portofolionya.
Ini karena anak saya 7 tahun kemaren tanya kenapa rasulullah istrinya banyak? Belum saya jawab
Apakah pertanyaan aneh itu Mba Nisa simpan dl dan ada jadwal khusus mencari jawabannya?
Terkain ODOMA, bagaimana mengarahkan anak mengenai aktivitas yang akan dilakukan, apa Mba sudah ada rencana mingguan ODOMA atau ada kurikulum keluarga Mba?

Bunda Septi
▶ Bunda Septi saat anak bertanya sesuatu yang saya belum tau.jawabannya atau ragu untuk memberi jawaban ang tepat biasanya saya bilang "pertanyaan bagus.. bunda belum tau jawabannya, nanti bunda cari tau dulu ya"
Lalu biasanya saya cari dibuku yg ada dirumah, bila tidak ada baru di iternet.. Mencoba mencari jawaban yang susuai dengan usia & pemahamannya. Lalu kita edit sedikit, print out & masukan ke file folder IC Book. 
Contoh, suatu hari rumah kami lembab & banyak buku yang dimakan rayap. Tp rayapnya ga kelihatan tau-tau buku sudah bolong2. Lulu tanya kenapa bukunya bolong? Apa rayap itu? Maka saya cari gambar serta penjelasan yang simpel di.internet yg cocok untuk usia 3,5 th lalu saya print & masukkan ke folder✅

Ini karena anak saya 7 tahun kemaren tanya kenapa rasulullah istrinya banyak? Belum saya jawab
Apakah pertanyaan aneh itu Mba Nisa simpan dl dan ada jadwal khusus mencari jawabannya?
▶ Saat anak saya bertanya sesuatu yang aga rumit, biasanya saya memberi follow up question untuk memastikan sejauh mana pemahaman dia & ekspektasi jawabannya. Untuk pertanyaan ananda yg usianya 7 th bunda bisa menjawab.. "pertanyaan bagus.. Iya ya kenapa? Yuk kita buku sejarah.."
Lalu mengajak anak sama2 Baca & menyimpulkan.. Menunggu aha momennya.. Misal "oh ternyata, Saat itu budaya orang Arab istrinya banyak & belum turun wahyu tentang batasan jumlah istri ✅

Terkait ODOMA, bagaimana mengarahkan anak mengenai aktivitas yang akan dilakukan, apa Mba sudah ada rencana mingguan ODOMA atau ada kurikulum keluarga Mba?
▶ dalam praktek HE Kami, Kami membuat kurikulum simpel yang mengacu ke cheklis perkwmbangan anak usia dini dr Diknas. Sesuai framework HE berbasis fitrah, saya & suami tidak membuat lesson plan, tapi membuat learning report. Saat melihat milestone yang harus dilewati anak usia 3 th misalnya, lalu saya buat bank kegiatan.. Belanja bahan2.. Pas eksekusi, biarkan anak yang memilih dr beberapa altenatif yg kita tawarkan..
Sependek pengalaman, pengkondisian di awal sangat berpengaruh.. Seperti komunikasi produktif kita, lagu, dongeng dll.. Kita nya harus semangat & senang menjalaninya, karena semangat itu menular. Saat dibuat menyenangkan, jangan heran bila anak ketagihan & menunggu-nunggu jadwal ODOMA😊
Untuk teknis learning report ODOMA, saya buatkan template nya di dinding untuk diisi harian. Untuk lesson nya saya beri tanda K (Kemandirian, MH (motorik halus), MK (motorik kasar), W (wawasan), CH (character building)✅

2. Bunda Febi
Bunda nisa, sy sgt terkesan dg portofolio yg sdh bunda dan ananda hasilkan, dlm pembuatan portofolio tentu perlu ide dan konsistensi dr ortu nya, bgmn bunda menyiasati hal ini, terima ksh. 

▶ betul sekali bun, konsistensi itu tantangannya. Kadang saya juga bolong2.. Hehe. Tapi melakukan sesuatu dengan tidak sempurna tentu lebih baik daripada tidak melakukan apapun. Saat kita meniatkannya Sebagai ibadah, meskipun hanya sebuah kangkah kecil InsyaAllah akan sangat berarti. Uswah Hasan Albana seringkali menjadi pemicu semangat saya untuk kembali merapihkan portofolio. Dukungan suami juga sangat membantu✅

3. Bunda Desty
Bagaimana mengkondisikan anak spy tdk bosan dgn kegiatan belajar spt murojaah, meaning activity?

▶ mirip pertanyaan sebelumnya ya teh kalau ODOMA kuncinya di pengkondisian, dan saat anak tidak tertarik & memilih main yg lain it's very okay. Tinggal kita put the lesson on her experience, misal, hari ini tertariknya bantu bunda masak jadinya belajar MH & K. Pengennya Baca buku jadinya W dll.. Follow the child.
Untuk muraja'ah, Kami.no TV at home. Sehari2 sering menyalakan murattal. Dengan begitu anak cepat hafalnya namun kadang malas muraja'ah. Kebetulan anak saya seneng banget dibacain buku karena auditori banget, maka kami buat kesepakatan murajaah dulu sebelum dibacakan cerita dan dicantumkan dalam Deal Board. Saat kadang anak menolak, maka saya/ayahnya yang muraja'ah & anak mendengarkan.. Intinya tidak memaksa anak untuk.menghafal, lebih kepada menumbuhkan kecintaannya pada alquran✅

4. Bunda ingrid
Anakku 10th, hasil karya yg lalu2 sdh kebuang, foto kegiatan jg gak ada byk, krn anaknya mmg gak suka difoto. kl baru mulai bikin portofolio lagi skrg, terlambat gak?‎apa sbaiknya hrs dicari dl foto prkmbangan dia yg dr kecil ataukah lsg aja yg skrg?

▶ Bunda Inggrid yg baik.. Tidak ada kata terlambat dalam belajar, lakukan apa yang bisa kita lakuka.. Dan niatkan untuk ibadah agar berkah.. Karena tugas kita adalah berIKHTIAR, sedangkan HASIL adalah urusanNYA.. Namun sunnatullah mengajarkan, bahwa hasil tidak pernah mengkhianati proses.. Do your best, let Allah do the rest..😊✅. 

5. Bunda insani kamila 
Assalamu'alaikum. Mba,terkait kurikulum HE yg mengarah pd kurikulum pendidikan anak usia dini diknas,misal anak usia 4y10m sudah dikenalkan dgn kegiatan calistung alphabet dan dibuat fortopolio pencapaianya,apakah itu tepat atau terlalu dini? Usia brp thn kah tepatnya anak berkegiatan calistung?Trims

▶ sebelumnya mohon maaf saya juga bukan ahli ya bun🙏🏻
Sependek pemahaman saya daru berbagai sumber, pernah ikut seminar perkembangan otak dgn pakar neurologist kesiapan otak anak menerima stimulasi calistung (di buku Better Lte than Early juga) paling cepat usia 5 tahun, idealnya 7 tahun. Begitupun kata bu Elly risman, karena nenerapa bagian otak tida bisa berkembang secara bersamaan, Saat area kognitif anak berkembang, maka area pre ftontal cortex (ESQ) biasanya jadi lambat.. Kami pribadi tidak menggegas stimulasi calistung pada anak, tapi kalau anak bertanya kami menjawab. Kami lebih menekankan pada kemandirian, motori[disingkat oleh WhatsApp]

Learn How to Learn

Resume kelas offline 9.9.16
Oleh : Bunda Zafran
Bunda Cekatan Bab 1

Learn How to Learn

Anak kita hidup di zaman yang berbeda , belajar hal yang berbeda , semangat belajar berbeda , cara belajar berbeda .

Tugas kita sebagai orang tua menguatkan iman anak , menunjukan hal2 positif , menciptakan suasana kondusif di lingkungan keluarga untuk belajar , Learn how to learn
Menemukan cara belajar yang baik , sehingga
menemukan passion dalam hidup untuk menumbuhkan karakter yang baik .

Anak belajar apa ??

Dari rasa keingintahuan terhadap sesuatu (Intelectual curiosity) mulai lah anak - anak berimajinasi yang tanpa batas (Creative imagination) dari anak- anak yang senang berimajinasi dengan sendirinya timbul seni menemukan bagaimana sih menyelesai permasalahan agar keingintahuannya terpuaskan (art of discovery and invention ) dan yang terakhir jika keingintahuannya sudah terjawab dengan berbagai percobaan berarti anak sudah bisa dikatakan ahli dibidang tertentu dan orang akan menghargainya (noble attitude )

CARA BELAJAR
Mengubah cara belajar  :
☆pintar menjawab 》》terampil bertanya .

☆Menghafal materi struktur berfikir 》》mengembangkan struktur berfikir

☆pasif mendengar 》》 aktif mencari

☆menelan informasi 》》berpikir skeptik (mengkroscek informasi yang didapat)

STARTEGI BELAJAR

Meratakan Lembah meninggikan gunung . Focus kepada kelebihan anak , bukan yang anak tidak suka harus dberi lebih untuk mempelajari .

GOOD IS NOT ENOUGH ANYMORE , WE HAVE TO BE DIFFERENT

Jangan pernah malu untuk belajar karena belajar itu tidk mengenal usia dan kita akan trs belajar hingga menutup mata .

Didiklah anak sesuai dengan zamannya karena mereka hidup digenerasinya bukan pd zaman engkau dididik (Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu )

Monday, September 5, 2016

*Personalized Education*

disarikan oleh Andita A. Aryoko dari buku *Fitrah Based Education* & webinar *Ibu Professional*

_Di antara tanda keberhasilan di akhir adalah kembali kepada Allah di awal -Syaikh Ibn Atha'illah Al-Iskandari_

Personalized Education (PE), jajan apa itu?he he he :D bukan nama lain Pre Eklampsia juga lho yaa :3

Personalized Education : setiap anak adalah unik maka *pendidikan harus relevan dg keunikan setiap anak* , artinya harus ada *personalisasi kurikulum dan program*

Keywordnya : *setiap anak itu unik* , tdk bisa diseragamkan

Siapa yg membuat personalisasi kurikulum tsb? Ya sudah tentu *orang tua* to sbg _babysitter_ nya Allah swt di muka bumi.

Mari menjadi orgtua (arsitek), yg sedari awal mmg telah sadar pentingnya belajar, mendesign sang anak sesuai dg pembawaannya (keunikan) masing2,

_"Katakanlah Muhammad, 'setiap orang *berbuat sesuai dg pembawaannya* masing-masing' Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yg lebih benar jalannya"_ *[QS 17:84]*

selalu *accelerated learning* : belajar sebelum kejadian, jgn sampai kita menjadi orgtua (pemadam kebakaran), yg baru heboh kalah sudah ada masalah :3

Karena kt sedang berbicara pendidikan, maka hal yg paling dekat ialah _learning_ belajar, *pertanyaan sederhana* sudahkah kita memahami gaya belajar ananda? visual/auditori/kinestetik? *menjadi penting* mengetahui gaya belajar ananda, krn melalui jalan inilah ia akan getol & bersemangat menjadi *pembelajar sejati* ,jangan terburu2 men-cap anak malas belajar/baca buku, bisa jadi ia typical auditori yg lbh cepat menyerap jika mendengar/dibacakan, tp selama ini kt yg selalu membelikannya buku & memintanya utk membaca sendiri/ gak sinkron *lagi-lagi butuh peran arsitek di sini*

Hmmm, begitupula di negeri kita, persekolahan sebagian besar hanya ramah pd anak bergaya belajar *visual* anak *auditori* atau bahkan anak *kinestetik* yg senang berjalan2 seringkali dicap anak nakal/jahil, padahal begitulah cara kinestetik belajar.

Begitupula dg *jalur pendidikan* selama ini kita hanya tahu jalur akademis, padahal jalur pendidikan ada 3:
- *entrepreneur* : berbasis output karya/produk pd bisnis tertentu, portofolio business, dan sertifikasi bisnis
- *akademis* : berbasis output ijasah, perlu mengambil berbagai tes standart masuk PT di dalam & LN
- *professional* : berbasis potensi, portofolio bakat, dan sertifikasi non akademis

Itulah salah-2 diperlukannya *Personalized Education*

Hal lain yg menjadi faktor utama & terpenting ialah krn peran hidup/mission of life yg telah Allah swt install sejak sang anak dilahirkan. Di sinilah *Fitrah Based Education* bermula, fitrah yg dpt diibaratkan sebagai benih, telah dilengkapi dg perangkat calon bunga, calon buah, calon biji, dsb ditumbuhsuburkan di alam ber-tanah sesuai pembawaannya, contoh: jika benih apel ditanam di Batu dan ditanam di Papua, mana yg lebih optimal pertumbuhannya? Begitupun *anak* kita, maka di sanalah diperlukannya *Personalized Education* *karena setiap anak uniq. *Lagi-lagi dibutuhkan peran arsitek di sana*

Karena potensi yg telah _terinstall_ itulah maka tdk berlaku kaidah *outside in* memasukkan/menjejalkan segala2nya (mirisnya, sistem persekolahan kt masih menganut kaidah outside in), kita cukup bangkitkan gairahnya dg berbagai macam fitrah yg telah terinstall/ *inside out*.

*Jangan sampai kita menjadi orang tua obsesif lebay, maupun pesimis abay*

_"Siapa yg memiliki anak, hendaklah ia bermain bersamanya dan menjadi sepertinya. Siapa yg *menggembirakan hati anaknya* maka ia bagaikan memerdekakan gamba sahaya. Siapa yg bergurau untuk menyenangkan hati anaknya, maka ia bagaikan menangis krn takut kpd Allah 'Azza wa Jalla"_ *Nabi Muhammad SAW-HR Abu Daud & At-Tirmidzi*

*menggembirakan hati anak* banyak macamnya, salah satunya mendidik anak sesuai dg peran yg sdh terinstall di dalam diri anak, maka jgn lupa selalu tanyakan padanya *bahagia nak?*

_"Jika anda bekerja pada sesuatu yg menyenangkan yg anda sungguh2 peduli padanya, maka anda tdk harus ditekan. Cita2 yg akan mengangkat anda"_ *Steve Jobs*

Jika anak sudah kita temani sesuai jalur yg sudah Allah kehendaki untuknya, maka tak perlu lg ada ibu-ibu yg meneriaki anak2nya untuk belajar, anak2 sdh memiliki *ruh* utk bersegera menjadi *pembelajar sejati*

_"Kendalikanlah ambisi kita sbg orgtua! Anak pun perlu masa bersantai, tidak terus menerus dihimpit oleh kursus, proyek, lomba, dan kegiatan bertenggat waktu (apalagi kompetitif) lainnya. Baik orgtua & anak akan menjadi stress ktk agenda hidup mereka terlalu padat. Sebagian ayah-ibu tanpa sadar ingin menjadi 'Than' bagi masa depan anak2nya, memastikan segalanya terjamin bagi mereka, menurut pemikiran kita sendiri. Justru ini bisa menghalangi Tuhan yg sesungguhnya berkarya! Belajar *rileks* adalah bagian dr iman kita pada-Nya, *sebagai pemilik sejati anak2 ini*"_  *Charlotte Mason*

Sudah siap menjadi *arsitek* personalized education anak2 Bunda? Harus ! Kita harus siap, karena kitalah yg telah dipilih oleh Allah Sang Maha Agung untuk menemaninya bertumbuh & berkembang, bismillah...

_"Dan org2 yg berjihad untuk mencari keridaan kami, kami akan tunjukkan kepada mereka jalan2 kami. Dan sungguh Allah beserta org2 yg berbuat baik"_ *[QS 29:69]*