Tuesday, March 29, 2016

ANAK SUKSES? BERMULA DARI BANGUN PAGI.

1| Perbaikan kualitas generasi selayaknya dimulai dgn kebiasaan bangun di pagi hari. Sebab generasi unggul bermula dari pagi yg masygul (sibuk)

2| Kebiasaan bangun pagi hendaklah dimulai dari usia dini. Peran Ayah amat dinanti. Ayah yg peduli tak abai dalam urusan bangun pagi buah hati

3| Jika anak terbiasa bangun siang. Maka keberkahan hidup melayang. Aktivitas ruhani menjadi jarang. Perilaku menjadi jalang

4| Mulailah dengan malam yang berkualitas. Anak tidak terjaga di ambang batas. Harus buat peraturan tegas. Kapan terjaga dan kapan pulas

5| Sehabis isya jangan ada aktivitas fisik berlebihan. Upayakan aktivitas yang menenangkan. Membaca atau bercerita yg berkesan

6| Biasakan berbagi perasaan. Mulai dengan cerita aktivitas harian. Evaluasi jika ada yang tidak berkenan. Sekaligus sarana pengajaran

7| Buat kesepakatan bangun jam berapa. Lantas anak mau dibangunkan bagaimana. Jadikan ini sebagai modal membangunkan di pagi harinya

8. Tutuplah aktivitas malam dengan  mendengarkan tilawah. Agar anak tidur membawa kalimat Allah Pemberi Rahmah. Terekam dalam memorinya sepanjang hayah

9| Pagi pun datang. Jalankan kesepakatan yang dibuat sebelum tidur menjelang. Bangunkan anak penuh kasih sayang. Bangunkan dengan cara yg ia bilang

10| Jika anak menolak tuk beranjak, ingatkan akan kesepakatan semalam. Anak siap terima konsekuensi tanpa diancam. Batasi kesenangan yg ia idam

11| Bangunkan anak dengan kalimat Ilahi. Agar paginya diberkahi. Jika perlu adzan di telinga kanan dan kiri. Bisikan dengan lembut tembus ke hati

12| Jika ia segera bangun, jangan lupa apresiasi. Hadiahi dengan doa dan kecupan di pipi. Tak lupa bertanya tentang mimpi. Anak butuh transisi

13| Jika anak telah terjaga, siapkan aktivitas olah jiwa dan raga. Agar fisik anak bergerak tak kembali ke kasur yg menggoda. Mudah-mudahan jadi pola

14| Jalankan pola ini minimal 2 pekan. Agar lama-lama jadi kebiasaan. InsyaAllah anak bangun pagi dengan kesadaran. Sebab tubuhnya telah menyesuaikan

15| Jika ayah tak sempat membangunkan, karena harus segera ke kantor kejar setoran, mintalah ibu berganti peran. Agar anak tak merasa diabaikan

16| Jangan sampai anak tumbuh remaja, punya kebiasaan yang tidak mulia. Bangun pagi selalu tertunda. Sholat shubuh di waktu dhuha. Banyak melamun tak ada guna

17| Jika terlanjur anak bangun kesiangan. Buatlah rencana bersama pasangan. Konsisten dan tidak saling menyalahkan. Fokus kepada upaya perbaikan

18| Sebelum terlambat, segera bertindak cepat. Agar masa depan anak selamat. Fokuslah kepada perbaikan pola tidur yg sehat

19| Jika anak terbiasa bangun pagi sedari dini, itu ciri anak berprestasi. Tak mudah dipengaruhi berbagai pergaulan yg tidak islami

20| So, tunggu apalagi. Jangan cuma bisa marah dan mencaci. Segera bertindak untuk buah hati. Fokuslah kepada bangun pagi. Selamat beraksi

Tazka educate
www.tazkaeducate.com

Membuat Mainan Edukatif dari Kain Flanel (Felt)

Resume Materi Kuliah Whatsapp Grup Rumah Main Anak 1-7
(LIVE di RMA2)

Judul Materi : Membuat Mainan Edukatif dari Kain Flanel (Felt)
Pemateri : Dini Dwi Purwaafiati (@kreasibunga)
Hari, tanggal : Kamis, 24 Maret 2016
Peresume : santysintil

CV narsum
• Nama : Dini Dwi Purwaafiati
• Alamat : Purwakarta, Jawa Barat
• Tempat Tanggal Lahir : Purwakarta, 9 Januari 1985
• Status : Menikah
• Agama : Islam
• Email : dini54simp@gmail.com
• Pendidikan Terakhir : S1 Ilmu Komputer UNPAD Fakultas MIPA

Ibu 2 anak : Reynita khafha Nurhawa (9y), Anezka Nuraisya Afriana (4y)

Owner  kreasi bunga (kreasi flannel handmade)
IG : @kreasibunga

MEMBUAT MAINAN EDUKATIF DARI KAIN FLANEL (FELT)
Oleh: Dini Dwi Purwaafiati

1. Pendahuluan
Flanel atau felt adalah jenis kain yang dibuat dari serat wol tanpa ditenun, dibuat dengan proses pemanasan dan penguapan sehingga menghasilkan kain dengan beragam tekstur dan jenis (tergantung bahan pembuatnya). Kain flanel mudah dijumpai di pasaran, dengan harga yang relatif terjangkau. Kain ini memiliki ketebalan dan tekstur yang beragam. Kelebihan dari kain ini adalah mudah dibentuk dan pada proses penjahitan tidak perlu dilipat seperti kain yang lain.
Flanel adalah jenis kain tertua lebih tua dari kain tenun dan rajut. Di Turki, bekas penggunaan kain flanel yang ditemukan diperkirakan berasal dari tahun 6500 SM, jenis kain flanel terumit ditemukan dalam bentuk awetan di Siberia pada tahun 600 M. Legenda di Sumeria, menyatakan bahwa kain flanel pertama kali dibuat oleh Urnamman.
Kegunaan kain flannel di antaranya sebagai berikut :
• Masa lalu
Dari pertengahan abad 17 sampai 20, kain flanel atau felt dipergunakan untuk membuat topi bagi para pria.
• Masa kini
Flanel digunakan untuk mengurangi getaran pada panel interior dalam industri otomotif, juga untuk melapisi meja biliar, serta untuk menghasilkan suara bersih pada simbal drum atau piano.
Kaum Nomadic di Asia Tengah memanfaatkan kain flanel untuk pembuatan permadani, tenda atau pakaian. 
Di Barat, kain flanel dipergunakan sebagai media untuk berekspresi di dunia seni tekstil atau seni design.

a. Kain ini mudah dibentuk menjadi apapun, salah satunya adalah membentuk replika makanan yang dapat digunakan sebagai aksesori atau hiasan. 
b. Kreasi flanel juga baik dimanfaatkan sebagai souvenir atau tanda terima kasih yang dapat dijadikan buah tangan bagi para undangan pada berbagai acara yang diselenggarakan seperti pernikahan, ulang tahun dan pesta wisuda. 
c. Selain itu, kain flanel juga umum digunakan untuk bedongan bayi,
d. Lapisan dalam tas
e. Sebagai lap pengering

Tampil dalam warna-warna yang ceria, kain ini memiliki fungsi dekoratif yang unik dan menarik. Selain untuk keindahan, aksesori dan souvenir kain flanel kering dapat pula dimanfaatkan untuk membersihkan sisa debu pada lantai parket. Lantai parket merupakan jenis lantai yang terbuat dari kayu, dan masih sangat jarang ditemui di Indonesia.

Secara umum terdapat 2 tipe kain flanel yaitu polos dan bercorak. Kain flanel yang polos hanya memiliki satu warna di seluruh bagiannya sementara kain flanel yang bercorak memiliki serat-serat dalam warna yang berbeda. Biasanya kain yang memiliki corak dihargai relatif lebih mahal. Ada pula kain flanel dengan jenis zephyr yaitu kain flanel dengan corak biasa, tetapi dicampuri bahan sutera di dalam bahan pembuat benang-benangnya.

2. Petunjuk Dasar
Alat dan Bahan
Selain kain flanel kita memerlukan beberapa alat dan bahan kreasi flanel yang bisa Anda gunakan untuk membuat kreasi dari flanel
a. Benang Sulam/Benang Jahit
b. Dakron/Kapas/perca kain flannel
c. Gunting
Gunting digunakan untuk menggunting pola, baik yang dari kain katun ataupun kain flanel.
d. Jarum dan Benang Jahit
Jarum dan benang jahit digunakan untuk menjahit sekeliling kreasi yang menggunakan isian seperti dakron atau kapas ataupun guntingan sisa kain flannel (perca). Selain itu juga digunakan untuk membuat ornamen hiasan eskpresi wajah dengan berbagai aplikasi tusukan seperti tusuk tikam jejak, tusuk jelujur, tusuk rantai, tusuk pipih, tusuk feston, dll.
e. Alat tulis
Alat tulis seperti penggaris dan pensil digunakan untuk membuat pola.
f. Kertas HVS/Kertas Karton
Alat ini digunakan untuk membuat pola dasar pada kain.
g. Tongkat Kecil
Tongkat kecil (semacam tusuk sate) sangat berguna untuk membantu memasukkan dakron ke dalam kreasi boneka.
h. Lem
Lem digunakan sebagai perekat untuk menempelkan aplikasi yang sudah jadi seperti mata, hidung, kancing, pita, dll. Ada 2 macam lem yang biasa dipakai antara lain lem bakar dan lem uhu.
i. Aneka Bahan Pelengkap
Berbagai bahan pelengkap lain diperlukan untuk membuat kreasi tertentu, di antaranya : manik-manik, jepit rambut, karet rambut, gantungan kunci, magnet, tempelan kaca, pin/bros, aneka tali.

Macam Tusuk Jahit dan Tusuk Hias yang Diperlukan
a. Tusuk Feston
Tusuk feston adalah tusuk jahit yang paling banyak diperlukan untuk membuat aneka kreasi. Kegunaan dari tusuk ini antara lain :
- Merapikan pinggiran kain flanel
- Menggabungkan 2 lembar kain flanel yang memiliki bentuk dan ukuran sama
- Menggabungkan kain flanel dengan resleting

b. Tusuk Tikam Jejak
Tusuk tikam jejak berfungsi sebagai tusuk jahit dan tusuk hias. Biasanya untuk menjahit sisi dalam tempat pensil atau juga untuk membuat mulut boneka.

c. Tusuk Jeruji
Tusuk jeruji berfungsi sebagai tusuk hias. Bentuk tusuk ini dapat dibuat tegak, miring atau melingkar, misalnya untuk membuat bentuk kumis pada boneka.


3. Tutorial Mainan Edukatif
• Membuat Boneka Jari
Setelah semua bahan lengkap, ikutilah langkah-langkah di bawah ini :
1. Buat pola yang kita inginkan dan gunting kain flanel sesuai pola.
2. Buat mata menggunakan manik-manik, dan buat mulut menggunakan tusuk tikam jejak.
3. Jahit kain flanel menggunakan tusuk feston. Untuk bagian kepala, masukkan busa dakron.
4. Tutup dengan jahitan flanel dengan tusuk feston.
5. Buat bagian badan dengan cara yang sama, hanya saja bagian badan tidak diberi busa dakron.
6. Tempel bagian kepala dengan badan menggunakan lem tembak.

Cara membuat boneka jari (gambar)

Manfaat Bermain Boneka Jari
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan bermain mainan murah meriah ini. Anak-anak akan belajar sambil bermain. Boneka jari mainan murah meriah ini memiliki nilai edukasi. Selain itu, bahan-bahan yang digunakan tidak berbahaya bagi anak.
Pada saat bercerita dengan boneka jari, sebenarnya kita telah melatih banyak keterampilan anak. Apa saja keterampilan itu?
1. Melatih Konsentrasi
Saat mendengarkan cerita, anak duduk diam selama beberapa waktu. Anak yang menghabiskan waktu untuk bermain lebih baik konsentrasinya dibandingkan anak yang menghabiskan waktunya untuk menonton. Aktivitas mendengarkan cerita, menggambar, dan permainan lain lebih baik bagi perkembangan anak.
2. Mengasah Imajinasi
Saat melihat dan mendengar suara kita dengan berbagai karakter, anak akan membayangkan tokoh-tokoh dan alur cerita yang kita buat. Anak akan menunjukkan ekspresi ingin tahu. Ikut tertawa saat ceritanya lucu atau ikut merasakan kesedihan tokoh.
3. Belajar Sosialiasi
Ketika bermain boneka jari, anak akan mengajukan banyak pertanyaan. Pada saat itu, dia belajar mengutarakan gagasan kepada orang lain, berinteraksi, dan berbincang-bincang. Hal itu baik untuk perkembangan sosialnya.
4. Memperbanyak Kosakata
Setiap kata yang kita ucapkan akan menambah perbendaharaan kata anak. Dia akan menyimpannya di dalam otak untuk digunakan sewaktu-waktu.
5. Melatih Logika Berpikir
Cerita yang kita sampaikan membuat anak belajar tentang efek sebab akibat. Jika begini, hasilnya akan begitu. Anak akan belajar untuk memikirkan konsekuensi dari perbuatannya.

• Membuat Play food
Kali ini kita akan mencoba membuat replika buah-buahan (stroberi). Replika buah-buahan ini bisa digunakan anak-anak untuk bermain pura-pura (pretend play).

1. Gunting kain flanel sesuai pola (warna dan bentuk).
2. Buat lingkaran kecil-kecil berjumlah 5 buah pada flanel warna putih, lalu digunting dan ditempelkan pada pola oval tadi menggunakan lem lilin.
3. Buat bentuk tangkai pada flanel warna hijau, lalu tempelkan di bagian atas bentuk oval.
4. Ulangi cara di atas dan buat satu lagi bentuk yang berlawanan arah.
5. Gabungkan kedua bentuk strawberry itu dan jahit pinggirnya menggunakan tusuk feston. Jangan lupa diberi dakron dalamnya sebelum jahitan selesai.

Bermain pura-pura (pretend play) bermanfaat dalam mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak, serta dapat menumbuhkan percaya diri. Melalui permainan ini, ia dapat mengeluarkan berbagai ide cerita dan memainkan perannya. Lebih lanjut lagi, kemampuan bahasa dan ekspresinya juga dapat tergali.

• Membuat puzzle
1. Pertama-tama kita siapkan dulu polanya. Kali ini kita buat puzzle buah-buahan/sayuran yang tingkat kesulitannya lebih sedikit.

Pola puzzle (gambar)

2. Setelah mendapatkan pola, gunting kain flanel sesuai pola masing-masing 1 lembar saja.
3. Lalu kita siapkan kain flanel yang warnanya berbeda dengan warna pada buah-buahan atau sayuran. Fungsi kain ini sebagai dasar menempelkan puzzle.
4. Gunting kain dasar dengan ukuran lebih besar dari pada pola buah-buahan/sayuran (misalnya pola uk. 5 cm, dasarnya dibuat uk. 6x6 cm )
5. Setelah semua kain sudah digunting, mulailah menempelkan buah-buahan pada kain dasar satu per satu.
6. Setelah semua dilem guntinglah menjadi 2 bagian.
7. Puzzle pun siap dimainkan.

Contoh puzzle flanel (gambar)

Bermain puzzle dapat mengasah otak anak, melatih sel-selnya dan memecahkan masalah. Selain itu melatih koordinasi mata dan tangan, nalar, dan melatih kesabaran. Dari puzzle juga si anak akan belajar salah satunya tentang warna dan bentuk.

--------------------------------------------
🐝 Tim Divisi Materi RMA🐝
--------------------------------------------

TANYA JAWAB

1⃣  Kain flanel mudah mbrudul (berserabut) ketika dimainkan. Serabut yang muncul seringkali tak aman jika dimainkan bayi apalagi jika masih fase oral. Apakah ada cara agak mainan yang terbuat dari kain flanel awet dan aman dimainkan? Terima kasih.
(Ade Yulia Nurdiana, Inara (2y3m) & Kalyana (10m), RMA6)

Assalamualaikum mba saya mau tanya bagaimana perawatan untuk mainan yg terbuat dari flanel agar tahan lama dan tetap bersih karena anak saya alergi debu. Apakah blh dicuci? dan bagaimana caranya? terimakasih
(Nina, Jakarta, RMA5)

Jawab :
Sebagaimana telah diberitahukan pada materi di atas bahwa kain flanel atau felt adalah jenis kain yang dibuat dari serat wol tanpa ditenun, dibuat dengan proses pemanasan dan penguapan. Sehingga seringkali timbul serabut apabila sering dimainkan.

Salah satu cara merawat kain flanel dengan baik dan benar yaitu :
1. Apabila timbul serabut, para bunda mesti agak rajin ya menggunting bagian2 yang mburudul.
2. Kalau flanel sudah kotor kita bisa mencuci dengan cara merendam kain flanel dengan detergen (sebaiknya dengan detergen cair, karena sifatnya lebih lembut).
3. Kain jangan disikat, sebaiknya dikucek tangan saja apabila ada noda kotor yang sulit hilang.
4. Setelah proses pencucian selesai, maka dijemur dengan diangin-anginkan. Diusahakan jangan terkena matahari langsung karena akan membuat kain memudar.

2⃣ Assalamualaikum, saya mau menanyakan tentang rentang usia anak. Sejak kapan anak seharusnya tertarik dan bisa memainkan materi dalam lembaran flanel?
Karena saya membuat beberapa materi dlm kain flanel seperti mencocokkan warna dan melatih motorik halus seperti menali sepatu, mengancing baju, memasukkan benda, dll, namun anak saya yg sekarang berusia 17 bulan belum tertarik untuk memainkan seluruhnya. Dia hanya tertarik untuk melepas dan menempel serta memasukkan benda secara acak, tidak beraturan. Jazakillah khoir..
(Emillia, Al Baraka-17bulan, RMA6)

Jawab :
Lembaran flanel sebenarnya bisa dimainkan sejak usia anak 1y, tapi materinya sebaiknya kita pilih sesuai dengan kemampuan si anak merespon dan memainkannya. Kalo untuk usia 17m  materi-materi di atas masih sulit untuk anak ikuti sebaiknya untuk usia under 2y materinya lebih ringan, seperti mengenal2 bentuk, binatang, dsb.

3⃣ Adakah tutorialnya dalam bentuk video agar lebih paham terutama metode tusuknya?
(Addini, Bekasi, Echa 12m, RMA4)

Jawab :
https://www.youtube.com/watch?v=rhjU3bHKEpM

4⃣ Mba, saya kagum dengan kreasibunga, keren2 Masya Allah👍
Hal teknis yg ingin saya tanyakan, bagaimana ya cara menggunting flanel sesuai pola yg rapi?
Apakah ada gunting khusus?
Karena saya kurang rapi kalau menggunting, sering berbelok atau tidak mulus hasilnya terutama pola-pola huruf yang kecil.
Terima kasih.
(Rika, Malang, Maryam 3,5 th, RMA3)

Jawab :
Alhamdulillah terima kasih mba, ini saya juga masih belajar. Banyak master2 yang lebih bagus😊
Menggunting itu seperti menghias kue, semakin rajin kita berlatih semakin rapih hasilnya. Untuk yang masih belajar coba dulu dengan cara menjiplak pola. Setelah itu coba kita gunting sesuai garis (kalo bisa tanda pulpennya jangan terbawa ya).
Guntingnya bisa gunting apa saja, tapi yang pasti yang tajam ya, supaya saat menggunting hasilnya rapih.

5⃣ Saya ibu rumah tangga yg gak rapih dlm menjahit 😀 Alhamdulillah sdh pernah bikin beberapa flanel untuk anak. Kalau lihat kreasi mba Dwi rapiiih banget, pakai mesin jahitkah atau tusuk tangan karya-karyanya mba? Trus, kira-kira sebuah busy book jadinya berapa lama proses pembuatannya? Beli kain flanel dan aksesorisnya gitu yang murah di mana ya mbak? Hehe…
Ada rekomendasi tutorial web membuat flanel yang lengkap? Makasih banyak sharing ilmunya mba.. jadi terpacu untuk buat kreasi flanel lagi.. Makasih 🙂
(Nailah, Jakarta, 5 tahun, RMA2)

Jawab :
Rata-rata karya saya full jahit tangan. Kalo busy book 10 hal dari awal sampai selesai sekitar 3 hari ya, karena saya buat banyak biasanya saya buat aplikasi2nya terlebih dahulu, baru sisanya finishing.

Saya beli kain flanel biasanya di Bandung, ada di Toko Hosanna, Dunia Baru, WK, atau Toko Aneka. Lumayan murah n lengkap.
Kalo di Jakarta biasanya ada di Asemka atau Pasar Pagi Mangga Dua. Tapi skrg juga sudah banyak OS yang jual kain flanel n aksesorisnya. Kalo kepepet waktu saya lebih milih belanja lewat OS.

http://istanamaryam.blogspot.co.id/2014/02/busy-book-tutorial-sederhana.html#.VvORNbvW41o

Ini salah satu video tutorialnya, sisanya bisa gugling. Banyak materi lain yang dishare 😊

6⃣ Assalamualaikum wr wb
Bunda Dini, saya mau tanya, permainan apa saja yg dapat dibuat untuk anak laki2 dengan kain flanel selain permainan puzzle? Kalau boneka jari & puzzle anak saya sudah punya. Mungkin ada ide lain lagi bunda? Terima kasih ☺
(Aisyah, Semarang, 3 thn 1 bln, RMA1)

Jawab :
Waalaikumsalam, banyak lagi macam permainan untuk anak laki2 dengan kain flanel. Aktivitas2 di busy book ada yang bisa dimainkan oleh anak laki2. Atau ada juga playmat. Playmat pun temanya bisa bermacam2, ada playmat jalan raya, playmat zoo, atau playmat bandara.

7⃣ Selamat pagi Bu Dini, saya mau tanya untuk membuat mainan atau boneka dari kain flanel apakah tidak memerlukan mesin jahit sama sekali dalam pengerjaannya ya..bagaimana bisa serapi itu ya bu? Karena biasanya saya mengunakan lem untuk menempel motif yg posisinya di tengah (karena saya tdk bisa menggunakan mesin jahit sih 😀)tp kalo pakai lem biasanya kurang kuat..mohon masukannya ..terima kasih
(Vega, Surabaya, 7m, RMA6)

Jawab :
Sebetulnya pakai mesin jahit pun bisa. Awalnya karena mesin jahit peninggalan almh. ibu saya rusak jadi tidak bisa saya gunakan. Dari situlah saya membiasakan diri dengan jahit tangan, alhasil skrg ketagihan jahit tangan sendiri.

Untuk menempel bagian2 seperti mata, telinga, dsb saya juga menggunakan lem.
Lem yang saya gunakan menggunakan lem bakar, biasanya menggunakan alat "glue gun". Hasilnya lebih tahan lama, dicuci pun tidak terlepas.

8⃣ Assalamualaikum🙋 bund saya ingin bertanya, untuk jarum dan benang yg digunakan menjahit kain felt ini jenis apa ya? saya pakai yg biasa kok kayanya susah . terima kasih
(Elis, Bogor, 2y7m, RMA7)

Jawab :
Waalaikumsalam, saya pakai jarum n benang jahit biasa untuk menjahit kain, hasilnya kuat dan tahan lama. Cuma kalo jarum jahit saya gunakan yg merk sharp, karena ujungnya runcing dan tidak mudah tumpul.
Untuk benang boleh merk apa saja ya, saya pakai yg banyak dijual di toko perlengkapan menjahit.

9⃣ Assalamu'alaikum..
Mbak Dwi boleh minta tips mem-binding busy book-nya? Saya mau membuat busy book tapi kesulitan menyatukan supaya rapi & menarik.
Terima kasih
(Betty, Bogor, Fathan 28m, RMA3)

Jawab :
Waalaikumsalam, pertanyaan ini banyak juga ditanyakan oleh bunda2 yg lain ya☺
Saya coba bantu jawab ya
Ini versi saya ya😊
Siapkan dulu lembaran2 flanel untuk aktivitasnya, ukurannya terserah bunda2. Misalkan mau 20 x 20 cm maka guntinglah 40 x 20 cm.
(Gambar)
Lalu siapkan juga kain yg kecil, untuk menuatukan lembaran2 kain.
Setelah kain ditandai mulailah menyatukan kain yg warna kuning dan kain yg warna pink.
Jahit menggunakan mesin jahit atau jahit tangan menggunakan tusuk tikam jejak.
Ulangi sampain lembaran habis.
Setelah itu tempelkan dengan kain cover.
Ada juga yang dibuat per lembar. Lalu tengahnya dilubangi, agar rapi beri mata ayam lalu diberi ring.

Mudah2an bunda2 yang mau belajar coba buat busy book bisa dicoba ya.

🔟 Assalamualaikum.. sebagai pemula, kain flanelnya berapa buah atau seberapa panjang utk buat puzzle atau contoh buah2an tadi?
(Ulfa, Bangkinang-Riau, Faiz 3y2m n Afiqah 9m, RMA7)

Jawab :
Buat play food ya?
Waalaikum salam, tergantung seberapa besar buah2an yg mau kita buat.
Coba buat pola di komputer. Tentukan ukuran panjang n lebar nya.
Biasanya untuk pemula di toko perlengkapan jahit menjual kain2 flanel lembaran, ukuran sekitar 20 - 30 cm harga berkisar 2.000 - 4.000.
Flanel lembaran itu bisa coba dibuat untuk membuat buah2, pilih sesuai warna yang diinginkan.

PENUTUP
Alhamdulillah, terima kasih sudah diizinkan bergabung dg bunda2 di sini.
Salam kenal yaa
Mudah2an sharing kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
Mohon maaf apabila ada kesalahan & kekurangan.
Tetap semangat demi anak2 kita, mencoba lebih baik dari hari ke hari.
Kalo ada yang mau tanya2 boleh japri ya, mudah2an saya bisa bantu jawab.
Terima kasih semuanya wasalamuaikum wr. wb. 🙏🏻

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Follow us :
Instagram : @rumahmainanak
Fanpage Facebook : Rumah Main Anak
Website : www.rumahmainanak.com

Mengenal Kearifan Lokal

🔰Mengenal Kearifan Lokal🔰

SME: Achmad Ferzal
(Praktisi Pendidikan Berlingkung)
---------------------------

Bismillah...
Kearifan lokal, apa definisi sederhananya?
Menggunakan apa yang ada, tidak mengada-adakan dan berharap semua tersedia.

Seperti kisah seorang pengemis yang meminta bantuan pada seorang raja, bukannya langsung diberikan bantuan tapi ditanya: apa yang kamu punya.Dan pengemis yang tidak memiliki apa-apa dipaksa untuk melihat (mensyukuri) benda-benda yang ia punya. Kemudian satu-satunya benda (mangkuk tempat meminta-minta) miliknya di tukar dengan kapak dan tali untuk bekerja mengambil kayu dihutan.

Bangsa ini memiliki banyak hal (kekuatan) yang tersembunyi karena tidak disyukuri (diingat-ingat) sehingga lebih tertarik meminta semua serba ada dan lupa dengan apa yang dipunya. Dan lebih parah senang memaksa dengan mengada-adakan sesuatu yang belum tentu cocok dengannya.

Yang dipunya itu (kekuatan) dapat berupa: tradisi berbuat yang luhung, pengetahuan lokalnya dan pandangan hidupnya. Yang sering tersembunyi atau bahkan nyaris punah. Darimana kekuatan2 (kearifan)itu? Dari interaksinya dengan LINGKUNGnya.
Tiap daerah memiliki LINGKUNG yang berbeda-beda.

LINGKUNG adalah bahasa Indonesianya untuk context (Prof.Yus Rusyana). LINGKUNG terdiri dari: Alam fisik-Alam Hayati-Budaya-Masyarakat (kini) dan kehidupan beragama.
Oleh karenanya kami menggunakan cara paling asyik untuk membangkitkan kekuatan masyarakat dengan menggali dan meletakkan pada tempatnya (helping people with their own power).

Sebenarnya pola pikir seperti ini bisa digunakan dari skala besar (propinsi,kabupaten,kota, desa, kelurahan,RT/RW) hingga skala terkecilnya (keluarga).
__________________
*Disampaikan sebagai Materi Pendalaman HEbAT Community
(Sub Topik Rangkaian Materi Pokok 3)

Monday, March 28, 2016

Konsep pre Aqil Baligh 8-10 tahun

Narasumber : Ust. Harry Santosa
🏇🏽🏇🏽🏇🏽🏇🏽🏇🏽🏇🏽🏇🏽🏇🏽🏇🏽
Malam ini kita akan membahas konsep pendidikan berbasis potensi fitrah dan akhlak, untuk periode pre aqil baligh (usia 8-10 tahun). Tentu tahap 8-10 ini akan lebih mudah kita jalani apabila tahap 0-7, pertumbuhan fitrah keimanan, fitrah bakat, fitrah belajar anak anak kita berkembang secara utuh. Baik teori psikologi perkembangan anak, maupun perjalanan sirah Nabawiyah, melihat usia 8-10 atau ada juga yg menulis 7-10 merupakan penentu kesiapan tahap latih di usia 11-14 menuju aqil baligh.

Secara syariah, fitrah keimanan, ditandai dengan perintah sholat yg dimulai ketika usia 7 tahun, dan batas penyadarannya sampai di usia 10 tahun.
Bila di usia 10 tahun masih belum tumbuh fitrah keimanannya dgn sholat sbg wujud simbolnya maka boleh dipukul. Fase keimanan Rububiyatullah (kholiqon, roziqon, malikan), bergeser meningkat ke Mulkiyatullah (waliyan dan hakiman). Wujudnya adalah perintah sholat. Ketika ego sentrisnya terpuaskan di usia 0-6 tahun, maka di usia 7 tahun mulai melebar kepada sosial dan tanggungjawab moral. Maka di saat yg sama, anak2 harus dibangkitkan fitrah keimanannya pd aspek ketaatan pd hukum (hakiman) dan ketaatan/kecintaan tunggal (waliyan).
Secara fitrah perkembangan, usia 7 tahun, anak2 mulai mengenal nilai2 sosial di sekitarnya. Maka mereka mulai mengenal Allah sebagai pembuat hukum dan Zat yg harus ditaati secara totalitas. Di saat yg sama, pada usia 7 tahun, fitrah belajar dan fitrah bakat juga mulai dibangkitkan dengan beragam aktifitas yg menjadi minat dan passionnya. Pada tahap ini perbanyak aktifitas belajar di masyarakat dan aktifitas yg sesuai kepribadiannya.  Agar di usia 10 tahun, ketiga fitrah ini (fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah bakat) sudah matang untuk dilatih secara serius.

Usia 10 adalah batas evaluasi apakah sdh kenal Allah dengan baik (sholat dgn kesadaran) dan kenal diri dengan baik (kutahu yg kumau). Para Pelatih FIFA, juga menjadikan usia 10 tahun sebagai batas dari latihan "bermain main saja walau berbakat" menjadi latihan "teknik dan muscle memory".

Di Jerman penjurusan sekolah dimulai ketika kelas 4 SD, atau sekitar usia 10 tahun. Rasulullah SAW, mulai magang berdagang bersama pamannya ke Syams sekitar usia 10  atau 11 tahun. Abu Bakar ra, mengatakan ada dua hal yang paling utama untuk dikenal, yaitu kenal Allah dan kenal diri. Menurut saya kenal Allah (fitrah keimanan) dan kenal diri (fitrah bakat) sebaiknya sudah selesai di usia 10 tahun.
⛳⛳⛳⛳⛳⛳⛳⛳⛳⛳

Wednesday, March 23, 2016

Mengatasi Rasa Cemburu Kakak pada Adik


Resume Indonesia Morning Show Net TV
Rabu, 23 Maret 2016

Mengatasi Rasa Cemburu Kakak pada Adik
Oleh: Elly Risman, Psi

Rasa cemburu adalah fitrah bagi seluruh manusia. Allah-lah yang telah menganugerahkan rasa tersebut ke dalam diri manusia. Oleh karena itu, cemburu merupakan sebuah perasaan yang normal adanya. Bisa dibayangkan jika tidak ada rasa cemburu pada diri manusia. Suami tak punya rasa cemburu pada istri, atau sebaliknya. Begitu pula dengan kakak terhadap adiknya.

Sebelum mengatasi rasa cemburu dari kakak terhadap adik, maka harus terlebih dahulu diketahui:
1. Usia anak
2. Jarak usia dengan adik
3. Persiapan saat ibu masih mengandung sang adik
4. Bagaimana kondisi emosi anak? Karena masing-masing anak memiliki sejarahnya sendiri
5. Bagaimana pola asuh anak?
6. Bagaimana pola komunikasi? Semisal, senang membandingkan, dsb
7. Ibu bekerja atau tidak?

Kenapa yang harus diatasi adalah rasa cemburu kakak terhadap adik? Karena pada awalnya adik (bayi) belum mengerti apa itu cemburu. Kakak-lah yang terlebih dahulu lahir dan otaknya yang sudah mulai bersambungan.

Meski demikian, orangtua kerap salah mengartikan bahwa kakak ada dalam posisi yang sudah harus mengerti mengenai keberadaan sang adik. Banyak sekali tuntutan dari orangtua agar anak yang masih balita bisa mencapai pemahaman seperti anak yang berusia tujuh atau delapan tahun. Orangtua lupa bahwa sebelum usia dewasa, otak anak belum berkembang secara sempurna.

Pada usia satu tahun, baru terjadi satu trilyun sambungan sinaps di otak. Angka yang demikian belum cukup memadai untuk membuat anak berpikir logis layaknya orang dewasa. Oleh karena itu, ketika ingin mengatasi rasa cemburu kakak terhadap adik, orangtua harus dapat berpikir dari sudut pandang sang kakak.

Adapun ciri-ciri cemburu kakak terhadap adik antara lain; mengganggu adik, rewel, mencari perhatian. Mencari perhatian adalah ciri umum yang terjadi apabila anak merasa cemburu. Ya, anak merasa perhatian orangtua selama ini telah teralihkan darinya. Perhatian orangtua kini tertuju pada bayi yang tidak berdaya. Hal inilah yang salah dikomunikasikan oleh ibu kepada anaknya saat mengandung sang adik, “Nanti kamu akan punya teman main, lho.” Padahal setelah lahir, adik yang dimaksud tadi adalah makhluk yang belum bisa berbuat apa-apa.

Jadi, pada saat lahir adik, sang kakak justru harus mendapat porsi perhatian yang lebih besar dari orangtua. Fokus pada adik hanya pada saat dibutuhkan; saat ingin menyusui, saat ingin ganti popok, sangat rewel, dll. Begitupula halnya dengan ibu atau ayah yang bekerja, saat pulang ke rumah yang pertama kali harus disapa adalah sang kakak. Ketika yang terjadi adalah hal sebaliknya, maka yang dirasakan oleh sang kakak adalah; cinta orangtuanya telah hilang, perhatian orangtuanya telah teralihkan, tak ada lagi pelukan hangat untuknya, dsb. Lagi-lagi, peran ayah dalam hal ini juga penting. Saat ibu sedang sibuk mengurusi adik, maka sudah semestinya ayah yang mengambil peran untuk bermain bersama sang kakak.

Tak hanya itu, pada usia anak yang lebih besar (di atas tujuh tahun), kecemburuan terhadap adik biasanya jarang ditunjukkan atau diungkapkan. Dalam hal ini, orangtua harus bisa membuat aliran perasaan yang ada dalam diri sang kakak. Tanyakan dan gali perasaannya. Contoh: “Memang tidak enak ya ada adik, kakak jadinya tidak diperhatikan,” “Kakak sedih ya?”, dsb.

Langkah untuk mengatasi kecemburuan kakak terhadap adik: Komunikasi yang intens dari orangtua (ayah dan ibu) kepada kakak saat ibu sedang mengandung adik. Karena pemahaman kakak belum sempurna, maka gunakanlah bahasa praktis; kata-kata harus pendek, tidak boleh lebih dari sepuluh kata. Selain itu, beri contoh konkrit dengan mengajak kakak untuk melihat bayi-bayi yang baru lahir. Tunjukkan bahwa bayi adalah makhluk yang lemah dan perlu untuk ditolong. Katakan bahwa dulunya dia pun seperti halnya bayi-bayi tersebut.

Yang perlu menjadi catatan penting adalah kecemburuan tidak boleh dihukum. Kecemburuan harus diberi saluran agar anak bisa berpikir dengan jernih. Setelah itu, orangtua harus memberikan pengertian. Jika tidak, ini akan berdampak pada persaingan kakak-adik yang tak usai di kemudian hari. Orangtua jangan sekali-kali menyepelekan rasa cemburu pada diri anak. Karena ini bisa menjadi bibit masalah kelak, seperti perebutan harta warisan, kedengkian akan rezeki masing-masing anak. Wal’iyadzubillah.

@drosalina

Monday, March 21, 2016

Resume Konsep Pendidikan Pra Aqil Baligh 0-7 tahun

🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂

Resume Kulwapp Grup Matrikulasi HEbAT 1
🌾🌾🌾🌾🌾
Konsep Pendidikan Pra Aqil Baligh 0-7 tahun

Subject Matter Expert (SME):
Ust. Harry Santosa
(Founder MLC sekaligus praktisi HE sejak 1994)

Assalamu'alaikum. Wr. Wb
Ayah bunda para pendidik peradaban, apa kabar? Semoga selalu ithminan dan istiqomah, rileks tenang dan konsisten dalam mendidik generasi peradaban.

Salam takzim utk ayah bunda semua.
Ayah bunda, esensi pendidikan sejati adalah pendidikan berbasis fitrah. Tugas kita adalah menemani anak2 kita menjaga fitrahnya, menyadari fitrahnya lalu membangkitkannya menjadi peran2 sesuai fitrah yg Allah kehendaki itu. Inilah esensi pendidikan berbasis potensi dan akhlak Dengan fitrah Allah itulah Allah menciptakan manusia. Tiada yg berubah dari ciptaan Allah swt.

Fitrah itu setidaknya meliputi fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah bakat dan fitrah perkembangan.

Topik malam ini adalah pendidikan utk usia 0-7 tahun, tentu saja pendidikan fitrah2 yg ada juga harus melihat fitrah perkembangan. Tiap tahap memiliki sunnatullahnya sendiri, memiliki cara dan tujuan mendidik yg khusus.

Pendidik sejati adalah seperti petani sejati. Pendidikan ibarat taman bukan pabrik atau perkebunan. Para petani harus memahami tahapan menanam, dia mesti memperlakukan tiap anak2nya bagai bunga2 di taman, yg masing2 memiliki kekhasan, keunikan dan keindahannya masing2. Maka cara memperlakukannyapun setiap bunga adalah khas, tidak bisa seragam. Petani sejati harus rileks dan konsisten, dia tdk boleh bernafsu menggegas dan menyeragamkan demi produktifitas dan kepentingan siapapun yg tdk relevan dgn tanamannya. Petani sejati tdk boleh sembarang memakai bahan kimia yg menggegas pertumbuhan tanaman, yg malah merusak tanaman itu sendiri. Petani sejati harus meyakini qodrat Allah swt thd segala sesuatu yg ada pd tanamannya dan yg ada di sekitarnya.

Dasar panduan kita adalah jelas, bhw tiap anak lahir dalam keadaan fitrah. Tugas kita bukan merubahnya, merekayasanya, menuntutnya sesuai obsesi kita tetapi menemaninya.

Imaji2 positif yg baik akan melahirkan persepsi positif, dan persepsi positif akan memunculkan pensikapan yg baik ketika mereka dewasa kelak. Imaji2 negatif akan memunculkan luka persepsi, dan luka persepsi akan melahirkan pensikapan yg buruk ketika mereka dewasa kelak.
Seorang pendidik yg arif mengatakan bhw kesan baik sehari saja ketika anak2, akan menyelamatkan banyak hari ketika mereka dewasa kelak. Aqidah atau fitrah keimanan perlu dan sebaiknya ditumbuhkan dengan pola2 seperti ini. Silahkan berkreasi.

Fitrah belajar juga demikian. Setiap anak yg lahir adalah pembelajar yg tangguh, para ilmuwan menyebut bayi yg lahir adalah scientist. Itu krn Allah telah mengkaruniai fitrah belajar ini pd setiap anak. Tidak ada bayi yg memutuskan utk merangkak seumur hidupnya, ketika mereka belajar berjalan dan jatuh berkali-kali.

Fitrah keimanan pd usia 0-7 tahun, disadarkan dengan membangun imaji2 positif, inspirasi kisah, bacaan bersastra baik, bahasa ibu yg sempurna, banyak bermain di alam terbuka. Rasulullah saw ketika kecil hidup di gurun, mendaki bukit, menggembala kambing, bertutur fasih dari bahasa ibu yg murni, mengenal akhlak2 dan tradisi2 baik warga desa. Bagi anak-anak imaji2 positif penting, karenanya melarang perbuatan keras yg merusak imaji2 ini. Rasulullah saw membiarkan Hasan dan Husein bermain kuda2an ketika beliau Sholat, membiarkan Aisyah kecil bermain boneka dan kain bergambar dstnya. Ini semata2 utk melahirkan imaji2 positif, atau kesan2 baik ttg Allah, ttg ibadah, ttg dirinya, ttg orangtua (yang sementara menjadi standar kebaikan dan keburukan sebelum mereka mengenal Rabbnya dan syariah-Nya), ttg alam, ttg masyarakatnya

»»

Tugas kita, para ortu sekali lagi, hanyalah menemani mereka, memberi semangat, menunjukkan hal2 yg baik, memfasilitasi, lalu rileks dan konsisten, tenang dan istiqomah, shabar dan syukur.

Bunda Septi memberi tips utk membangkitkan kesadaran fitrah belajar ini dengan istilah intelectual curiosity, dsbnya

Penelitian2 modern menjelaskan bhw anak2 akan bisa belajar mandiri hanya dengan diberi "jalan" saja, tidak perlu dijejalkan, tdk perlu banyak formalitas yg bahkan mengekang kebebasan, kemerdekaan memilih dan curiositynya. Ada ahli parenting yg bilang bhw anak2 kita lebih pandai menjawab, daripada pandai bertanya.

🍁🍁🍁🍁🍁
Tanya-Jawab

T:
1. Bund Iing, Jogja
Pak harry,
1. Apa saja yg perlu dilakukan orangtua untuk menumbuhkan curiosity pada anak usia dini? Karena kadang kami cenderung reflek menjelaskan, bukan memancing bertanya. Bisakah diberi contoh dialognya?

2. Anak saya (6,5 tahun) mudah sekali tertarik dg hal-hal baru, konsekuensinya saat dia menekuni satu hal, dan menemukan hal baru dia akan tertarik dan cenderung meninggalkan hal yg lama. Apa yg sebaiknya kami lakukan? Dituruti saja atau bagaimana?

Bismillahirrahmanirrahiem
J:
1. bunda Iing yang baik di Jogja
1. Bunda sudah tahu jawabannya, yaitu agar anak tumbuh curiosity nya pada usia dini adalah jangan terlalu cepat menjelaskan dan kreatiflah untuk memancing agar anak bertanya.
Sesungguhnya tiap anak curios dan suka bertanya krn ini fitrah belajar dan nalarnya, namun pertahankan dan gali gairah bertanyanya. Pastikan 5W dan banyak H untuk tiap tema atau topik. Manfaatkan momen atau peristiwa berkesan (learning through living). Contoh, misalnya suatu hari tanaman di rumah mati kena hama, maka ajak anak untuk bertanya. Menurut kamu apa itu hama? Kok bisa, darimana kira2 datang nya? Coba kapan ya munculnya? Kok tanaman bisa mati ya (mengapa)? Kok ga begitu? Bagaimana seandainya jika begini dan begitu...? Dstnya. Kait2kan dengan berbagai pengalaman sebelumnya.
Tentu lebih seru jika bersama2 mencari jawabannya, buka alQuran atau alHadits utk fitrah imannya ttg kematian, bukan ensiklopedia atau internet, ajak ke perkebunan atau tukang jual tanaman untuk bertanya kembali dan mendalami pertanyaan serta jawaban sebelumnya dstnya.
2. Semua anak selalu suka yang baru, kalau bosan pasti berpindah topik. Upayakan agar tdk bosan dan asik pada satu topik, tapi fleksibel saja jangan dipaksa untuk tidak boleh berpindah pada topik berikutnya, bisa jadi kita kurang asik membuat mereka curios atau terlalu banyak topik yang menarik dalam sebuah tempat

T:
2. Mery
Aslm pak harry,anak saya sekarang usia 14 bulan,apa saja yg yg harus saya fasilitasi untuk membangun imaji2 positifnya?permainan permainan apa yg bisa mengembangkan fitrahnya?
Dan apakah usia 14 bulan harus sering bermain d luar?bersama teman sebayanya?
Krn saya jarang lama2 jika bermain d luar rumah bersama tetangga.

J:
2. bunda Mery yang baik,
Imaji positif nya akan tumbuh dengan semua hal positif di sekitarnya. Suara bunda dan suami yang lembut, wajah sumringah setiap saat, sentuhan yang nyaman, pelukan yang hangat, dialog yang akrab (walau anak tdk paham artinya terus ajak berdialog ) dstnya. Tentunya permainan imajinatif bukan permainan kognitif, seperti buku sentuh (kasar, halus, lembut, keras dll). Sensomotorik anak sedang butuh utk menyentuh, meraba, menggenggam, merasakan dstnya tentu dengan memberi waktu untuk banyak berekplorasi di alam. Tidak perlu lama asal sering. Volume otak akan membesar bukan dengan kognitif tetapi dengan banyak bahagia dan bermain.

T:
3.  Bu uzi, purwokerto.
a.
Saya masih baru bgt jadi ibu.. Alhamdulillaah dikaruniai putri usia 17 bulan..
Dalam membersamai keseharian pendidikan anak kok saya banyak menggunakan kata: "mboten pareng, ampun" = tidak boleh, jangan..
Karena anak sdg awal masa eksplorasi, demi keamanan & keselamatan anak jd banyak gak bolehnya ya Tadz..
Apa itu salah?
Bgmna sebaiknya?

b.
Maksud dari "Bahasa Ibu yg Sempurna" itu yg bagaimana nggih Tadz?

J:
3. bu Uzi yang baik,
Bukan tidak boleh menggunakan kata jangan, tentu untuk hal yang terkait aqidah tidak mengapa. Namun biasanya kata jangan disampaikan dengan nada agak keras, negatif atau cenderung menekan dan anak akan semakin penasaran "mengapa jangan" atau sebaliknya "jadi serba peragu" karena kebanyakan kata jangan. Irit saja menggunakannya untuk hal2 yang sangat urgent dan bahaya, sehingga anak sensitif.
Biasakan menggantinya dengan menjelaskan kebaikan (amar ma'ruf) sebelum (nahi munkar), misalnya anak naik ke atas meja, daripada mengatakan "jangan naik ke atas meja" lebih bijak menjelaskan "nak, meja untuk apa ya?" , "Meja untuk menaruh makanan atau makan, bukan untuk menaurh kaki atau jalan" , "jalan dimana sayang? Di ubin kan" dsbnya.
Dengan demikian imaji anak akan positif ttg meja, kelekatan terbangun, fungsi  meja akan terekam seumur hidupnya. Kreatiflah dan berlaku adilah pada anak anak.
b. Bahasa Ibu sempurna adalah mampu mengekspresikan gagasan dan perasaan secara baik dan santun, tepat dan jelas. Ada pakar yg mensyaratkan dengan 9000 kosa kata.

T:
4. Bunda Erin, Bogor
1. Saya masih bingung soal bahasa ibu.. Saya dan suami berdarah sunda tp sy sendiri tdk fasih bahasa sunda, suami yg lebih fasih.jadi sy kesulitan utk menerapkan ini. Mohon jelaskan detail hubungan bahasa ibu dg fitrah anak.

2. Anak ke 2 sy, usia 3th 8bln. Suka sekali berimajinasi tentang kehancuran ya dilakukan oleh binatang. Misal, "nanti mamah dikejar Dino,  trus mamah dimakan Dino,  trus mamah mati deh" dan dia suka merimaji menjadi binatang favoritnya itu dan binatang2 pemangsa lainnya. Apakah ini akibat ada yg salah saat kami memberikan tontonan buat dia? mohon  saran ust. Bagaimana memperbaikinya...

J:
4. bunda Erien yang baik di Bogor,
1. Gunakan bahasa yang keduanya, suami dan istri, fasih. Bahasa Ibu tidak selalu bahasa daerah.
Berbahasa ini sesungguhnya adalah fitrah manusia, Allahlah yang menginstal kemampuan berbahasa pada setiap bayi yang lahir, yang kemudian "bahasa ibu" lah yang mentrigger nya untuk aktif. Hewan tidak diinstal kemampuan berbahasa walaupun mereka punya cara berkomunikasi. Karenanya hewan tdk dapat diajarkan menggunakan bahasa manusia manapun.
2. Kemungkinan anak bunda terpapar film sadis atau film horror spt Jurasic Park, yang menampilkan adegan sadis Tyrex memangsa manusia. Sepintas seperti film menarik utk anak padahal banyak adegan sadis. Jika berlanjut akan masuk ke alam bawah sadarnya sehingga menikmati adegan sadis.  Ada kasus beberapa anak yang dititipi ke neneknya atau pembantunya, suka melihat acara tv semisal "buru sergap", dll dinyatakan menderita nyaris psikopat, atau menyukai kesadisan.
Karena ananda masih sangat belia, saran saya bunda mengarang cerita ttg Dino yang baik, dino ke masjid, dino menyelamatkan ayah dari banjir, dino membantu bunda memasak dll. Setiap kali tema Dino sadis muncul bunda ganti dengan tema Dino yang baik hati. Semoga berhasil.
T:
5. Yani dr Wonosobo
Pak hari sy masih bingung dlm menemani anak2 itu dlm praktek nya seperti apa? Agar bisa menumbuhkan semua fitrahnya. Kalo pemahaman sy sebelumnya hanya sekedar anak dikasih mainan tanpa ada konsep nilai apa yg ingin diajarkan pd anak. Anak sy 2 usia 3,5 dan 1,5 th.
Jazakumulloh

J:
5. bunda Yani yang baik di Wonosobo ,
Tidak usah galau dan cemas ya Bunda. Untuk memulainya memang kadang kagok dan canggung, tetapi kalau sudah biasa ya seperti bunda memandikan atau mengajaknya bicara saja, bukan program yang rigid dan rumit. Tentu sesuai tahapannya, tidak berlaku kaidah makin cepat makin baik.
Fitrah iman misalnya, ditumbuhkan dengan keteladanan dan atmosfir keshalihan di rumah agar anak anak punya imaji2 positif ttg Allah, Rasulullah, amal amal kebaikan dsbnya. Keteladanan tentu bukan terlalu banyak diajarkan, cukup perilaku baik spt senyuman ketika adzan berkumandang, ucapan lembut, santun yang menyenangkan, cara toileting yang baik dan benar, diajak sholat dengan menyenangkan tanpa target tertib dstnya. Atmosfir keshalihan misalnya suasana rumah yang damai, hindari ucapan buruk, lantunan alQuran, hindari pertengkaran di depan anak, singkirkan televisi dsbnya.
Begitupula fitrah2 lainnya

T:
6. ayah Aditya yang baik di Jogja,
Jenis Fitrah ada banyak dari berbagai pendapat ulama tafsir alQuran maupun hadits, kami mengklasifikasi menjadi 7  (ini pokok, masih bisa berkembang) agar mudah diingat. Dalam materi HE kami batasi 4 dulu yaitu fitrah belajar dan nalar, fitrah keimanan (tauhid, spiritualias, moral, relijiusitas), fitrah bakat dan fitrah perkembangan. InshaAllah bahasan kelak akan bertambah dengan fitrah seksualitas dan cinta, fitrah estetika dan bahasa, fitrah sosial dan kehidupan. Semua klasifikasi bisa dipertanggungjawabkan sumbernya.
2. HE memiliki 2 tujuan besar (kami menyebutnya Misi), yaitu
- mengembalikan fitrah peran mendidik ayah dan bunda,
- mengembalikan pendidikan fitrah pada anak anak
Misi akhir
- mencapai peran peradaban personal dan komunal sesuai fitrahnya ketika aqilbaligh termasuk memikul beban syariah

J:
6. Aditya, Yogyakarta
1. Apa yg menjadi dasar /sumber dlm penentuan ke empat fitrah anak?

2. Apa yg menjadi goal/ tujuan akhir dr keberhasilan penerapan HE pada anak?apa parameter keberhasilannya?
Terimakasih

T:
7. bu Roby yang baik di Bekasi,
Fitrah jasadi tetap dilatih dan tidak ditargetkan dengan tujuan kesehatan dan kebugaran, juga selama bukan gangguan fisiologis (kesalahan tulang atau postur) tidak perlu ada yang diperbaiki. Jika ragu sebaiknya konsultasi ke ahli fisiologi.
HE adalah kewajiban, bukan pilihan, jalani dan nikmati amanah ini dengan bahagia, yakin, rileks dan optimis. Ftrah adalah jalan sukses. Tahapan dan cara adalah sunnatullah. Kunci sukses adalah perbanyak doa ayah bunda agar diberi kemudahan, keshabaran dan hati yang ikhlash, ridha dan lapang menerima amanah anak. Ingatlah mendidik anak tidaklah lama, hanya sampai aqilbaligh, setidakma 15 tahun, setelah itu anak anak kita menjadi orang dewasa setara kita yang menanggung kewajiban syariah dan perannya, mereka bukan lagi anak kita. Maka syukuri dan nikmati karunia idah tiada tara ini

J:
7. bu Roby, Bekasi
Assalamu'alaikum ust. Harry, anak saya laki2 usia 5 tahun. Kami memperhatikan dia secara fisik lemah, keseimbangannya kurang bagus, intinya motorik kasarnya tidak menonjol. Apakah motorik kasarnya blm tumbuh atau harus saya latih terus? Sampai batas apa saya melatih motoriknya? Karna melihat dia berlari kencang itu mengerikan, postur tubuhnya ketika berlari tdk seimbang.
Yang kedua ustadz, bagaimana mempertahankan semangat utk konsisten menemani anak dengan menyajikan HE dirumah?
Mohon penjelasannya ustadz. Terimakasih.

T:
8. Juniarti, Bogor
Berkaitan dgn pertanyaan sy pd materi sebelumnya. Mengenai fitrah belajar 0-7thn. Metode belajar tiap anak tentunya berbeda2. Anak sy, Qisthi (Q) 4thn, sejak usianya belum genap 3thn, Q bisa menulis huruf atas usahanya sendiri. Berbekal karpet puzzle, tempelan  kulkas, dan mainan lainnya. Dari awal, Q yg selalu semangat brtanya, "ini apa". Sy beritahu sekali saja, Q langsung ingat hingga akhirnya tau semua abjad. Lalu tiba2 bisa menulis semua huruf dengan sendirinya, berusaha  mengikuti bentuk huruf tsb dan jadilah huruf. Tapi sy sempat ragu ketika  ada teman yg mengingatkan bahwa belum usianya belajar menulis. Padahal sy tidak menjejalinya. Sy jg merasa itu hanya sekedar mengenal huruf dan sekedar tahu tulisan namanya sendiri.
Pertanyaan sy : Apakah fitrah anak sy terganggu? Sementara Q termasuk anak yg seriously, ketika ingin tahu tentang satu hal, Q akan mendalaminya. Bahkan beberapa kali Q minta diajarkan membaca, setelah sy beri penjelasa alasannya, Q malah bilang "Q bisa dr skrg, bunda. Kenapa hrs nanti? Percayalah, Q bisa"
Sampai skrg, Q lbh senang dengan kertas dan pulpen daripada mainan lainnya..

J:
8. bunda Juniarti yang baik di Bogor,
Dalam beberapa kasus tentu ada anak yang lebih cepat dalam mempelajari sesuatu karena minat dan curiosity yang tinggi pd sesuatu itu. Sepanjang terjadi alamiah bukan stimulus yang belum waktunya maka tidak mengapa dan perlu diberi kesempatan sembari tetap menjalani masa anak anaknya dengan sepuasnya.
Rekognisi simbol sampai merangkai sebenarnya belum perlu untuk anak di bawah 7 tahun. Bisa saja anak mampu, namun indikatornya adalah apakah anak sudah perlu? Tapi jika dia suka, biarkan saja dan tidak perlu dijadikan yang utama disamping bahasa ibu, kelekatan, senso motorik dengan bermain di alam, psikomotorik untuk keseimbangan/kekuatan fisik, executive functioning dengan memelihara hewan dan tumbuhan, kearifan lokal dan kisah kepahlawanan bersastra baik, gairah fitrah keimanan utk ridha pada alHaq.

Alhamdulillah, jazakumullah atas kesempatan istimewa untuk berbagi malam ini.
Tetap semangat, yakin, rileks, dan optimis ya ayahbunda. Home Education adalah amanah dan kewajiban kita semua, bukan sekedar mendidik anak namun kita menghantarkan anak-anak kita menuju peradaban yang lebih baik dan Allah ridhai.
Mohon maaf jika ada kata yang tdk berkenan. Waswrwb
🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃

Teknis pre aqil baligh 0-7 thn

Materi 4
Teknis pre aqil baligh 0-7 thn
Oleh: Septi Peni Wulandani

Assalamu'alaikum..
Insya Allah malam hari ini kita akan diskusi ttg tehnik mendampingi anak-anak di usia 0-7 th. Usia 0-2 th ini adalah masa anak-anak mengikat bonding fisik dan psikis dg kedua orangtuanya, terutama ibu yg menyusui. Kita boleh menganggap anak-anak sebagai seorang bayi "hanya" di usia ini (0-2 th). Mengapa saya tekankan "hanya" krn banyak diantara kita memperlakukan anak-anak di bawah 5 th(balita) sbg bayi, contohnya : semua serba dibantu. Usia 0-2 th hak anak adalah mendapatkan makanan terbaik untuk fisiknya yaitu ASI, maka penuhilah scr tuntas. Sambil menyusui selalu masukkan harapan anda dari lubuk hati yg terdalam.
Ayah jangan lewat moment ini, ikutlah berpartisipasi aktif bermain dg anak-anak usia 0-2 th. Berikan sentuhan kasih sayang ke anak, ajaklah mereka bicara menjelang tidur, tanamkan value keluarga anda kepada anak-anak sedini mungkin. Apalagi kl ternyata kita memiliki dua anak yg sama-sama berusia antara 0-2 th, maka berbagilah tugas, ibu  menyusui sang adik, kemudian memberikannya ke ayah stlh selesai menyusui. Kmd ibu fokus bermain dengan si sulung agar tdk terjadi kecemburuan. Memasuki usia 2-7 th (thufulah) saatnya kita menanamkan ketauhidan dengan sangat kuat. Di usia inilah (2-7th) anak-anak sedang membangun pola, maka jangan sampai salah. Berikan teladan yang benar. Hati-hati jangan sampai anak-anak gagap value di usia ini. Antara apa yg anda katakan dg apa yg mereka lihat.
Bagaimana mengembangkan fitrah anak di usia 0-7 th ini? :
a. Tema utama adalah Kaya Wawasan, ajak anak untuk melihat seluruh alam dan seisinya ini.
b. Fitrah keimanan : mulailah mengenal Allah s.w.t dan menikmati segala kebesarannya
c. Fitrah Belajar : kuatkanlah bahasa ibu anak-anak serta explored isi alam ini dg kegiatan bermain bersama di alam
d. Fitrah Bakat : tour de talent, gunakan waktu anda unt melihat segala macam bakat yg diberikan Allah ke setiap orang,    shg fitur unik ini digunakan unt menjalankan misi hidup. Explore bakat anak
e. Fitrah Perkembangan: Gunakanlah pola rasul dlm menguatkan fisik anak, mulai pola makan, pola tidur, pola OR dll.

Komunikasi dengan Pasangan

💐💐💐💐💐💐💐💐💐
Seru Kulwap Ibu Profesional
(Komunikasi dengan Pasangan)

📜 Tema : Komunikasi : Aku Dan Kamu
📅 Hari Tanggal : Kamis, 24 Maret 2016
⏰ Waktu : Pkl. 20.00-21.00 WIB
👦🏻 Narsumb : Bpk Dodik Maryanto (Founding Father IIP)
👩🏻 Host : Gita Asmarani
   Co Host : Heny Hendayani

🌸🌸 Komunikasi: Aku dan Kamu 🌸🌸

It's not just what you say but HOW you say it that creates power.

Selisih paham sering kali muncul bukan karena isi percakapan melainkan dari cara penyampaiannya. Maka penting bagi kita untuk belajar cara berkomunikasi, agar tidak mengganggu hal penting yang ingin kita sampaikan.

Awali dengan kesadaran bahwa aku dan kamu adalah 2 individu yang berbeda dan terima hal itu. Pasangan kita dilahirkaan oleh ayah ibu yang berbeda dengan kita, tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang berbeda, belajar pada kelas yang berbeda, mengalami hal-hal yang berbeda dan banyak lagi hal lainnya.

Maka sangat boleh jadi pasangan kita memiliki Frame of Reference (FoR) dan Frame of Experience (FoE) yang berbeda dengan kita.

FoR adalah cara pandang, keyakinan, konsep dan tatanilai yang dianut seseorang. Bisa berasal dari pendidikan ortu, bukubacaan, pergaulan, indoktrinasi dll.

FoE adalah serangkaian kejadian yang dialami seseorang, yang dapat membangun emosi dan sikap mental seseorang.

FoE dan FoR mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu pesan/informasi yang datang kepadanya.

Jadi jika pasangan memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda atas sesuatu, ya tidak apa-apa karena FoE dan FoR nya memang berbeda.

Komunikasi dilakukan untuk MEMBAGIKAN yang kutahu kepadamu, sudut pandangku agar kau mengerti, dan demikian pula SEBALIKnya membagikan yang kautahu kepadaku, sudut pandangmu untuk kupahami.

Komunikasi yang baik akan membentuk FoE/FoR ku dan FoE/FoR mu ==> FoE/FoR KITA. Sehingga ketika datang informasi akan dipahami secara sama antara kita dan pasangan kita, ketika kita menyampaikan sesuatu pasangan akan menerima pesan kita itu seperti yang kita inginkan.

Komunikasi menjadi bermasalah ketika menjadi MEMAKSAKAN pendapatku kepadamu, harus kau pakai sudut pandangku dan singkirkan sudut pandangmu.

Pada diri seseorang ada komponen NALAR dan EMOSI; bila Nalar panjang - Emosi kecil; bila Nalar pendek - Emosi tinggi.

Komunikasi antara 2 orang Dewasa berpijak pada Nalar

Komunikasi yang sarat dengan aspek emosi terjadi pada anak-anak atau orang yang sudah tua.

Maka bila Anda dan pasangan masih masuk kategori Dewasa --sudah bukan anak-anak dan belum tua sekali-- maka selayaknya mengedepankan Nalar daripada emosi, dasarkan pada fakta/data dan untuk problem solving.

Bila Emosi anda dan pasangan sedang tinggi, jeda sejenak, redakan dulu ==> agar Nalar anda dan pasangan bisa berfungsi kembali dengan baik.

Ketika Emosi berada di puncak amarah (artinya Nalar berada di titik terendahnya) sesungguhnya TIDAK ADA komunikasi disana, tidak ada sesuatu yang dibagikan; yang ada hanya suara yang bersahut-sahutan, saling tindih berebut benar.

Ada beberapa kaidah yang dapat membantu meningkatkan efektivitas komunikasi Anda dan pasangan:

1. Kaidah 2C: Clear and Clarify.

Susunlah pesan yang ingin Anda sampaikan dengan kalimat yang jelas (clear) sehingga mudah dipahami pasangan. Gunakan bahasa yang baik dan nyaman bagi kedua belah pihak.

Berikan kesempatan kepada pasangan untuk bertanya, mengklarifikasi (clarify) bila ada hal-hal yang tidak dipahaminya.

2. Choose the Right Time

Pilihlah waktu dan suasana yang nyaman untuk menyampaikan pesan. Anda yang paling tahu tentang hal ini. Meski demikian tidak ada salahnya bertanya kepada pasangan waktu yang nyaman baginya berkomunikasi dengan anda, suasana yang diinginkannya, dll.

3. Kaidah 7-38-55

Albert Mehrabian menyampaikan bahwa pada komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap (feeling and attitude) aspek verbal (kata-kata) itu hanya 7% memberikan dampak pada hasil komunikasi. Komponen yang lebih besar mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dan bahasa tubuh (55%).

Anda tentu sudah paham mengenai hal ini. Bila pasangan anda mengatakan "Aku jujur. Sumpah beran mati!" namun matanya kesana-kemari tak berani menatap Anda, nada bicaranya mengambang maka pesan apa yang Anda tangkap? Kata-kata atau bahasa tubuh dan intonasi yang lebih Anda percayai?

Nah, demikian pula pasangan dalam menilai pesan yang Anda sampaikan, mereka akan menilai kesesuaian kata-kata, intonasi dan bahasa tubuh Anda.

4. Intensity of Eye Contact

Pepatah mengatakan 'mata adalah jendela hati.'

Pada saat berkomunikasi tataplah mata pasangan dengan lembut, itu akan memberikan kesan bahwa Anda terbuka, jujur, tak ada yang ditutupi. Disisi lain, dengan menatap matanya Anda juga dapat mengetahui apakah pasangan jujur, mengatakan apa adanya dan tak menutupi sesuatu apapun.

5. Kaidah: I'm responsible for my communication results.

Hasil dari komunikasi adalah tanggung jawab komunikator, si pemberi pesan.

Jika si penerima pesan tidak paham atau salah memahami, jangan salahkan ia, cari cara yang lain dan gunakan bahasa yang dipahaminya.

Perhatikan senantiasa responnya dari waktu ke waktu agar Anda dapat segera mengubah strategi dan cara komunikasi bilamana diperlukan. Keterlambatan memahami respon dapat berakibat timbulnya rasa jengkel pada salah satu pihak atau bahkan keduanya.

Demikian. Semoga dapat melengkapi materi Komunikasi dari Bunda Septi yang telah membahas pemilihan kata, magic words, strategi berkomunikasi, intonasi dan nada bicara.

Sukses selalu bersama pasangan Anda!

Salam Ibu Profesional

/Dodik Mariyanto/
💦💦💦💦💦

Monday, March 14, 2016

Konsep Pendidikan Pra Aqil Baligh 0-7 tahun

Materi 3

Konsep Pendidikan Pra Aqil Baligh 0-7 tahun

Subject Matter Expert (SME):
Ust. Harry Santosa
(Founder MLC sekaligus praktisi HE sejak 1994)

💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝

Assalamu'alaikum. Wr. Wb
Ayah bunda para pendidik peradaban, apa kabar? Semoga selalu ithminan dan istiqomah, rileks tenang dan konsisten dalam mendidik generasi peradaban.

Salam takzim utk ayah bunda semua.
Ayah bunda, esensi pendidikan sejati adalah pendidikan berbasis fitrah. Tugas kita adalah menemani anak2 kita menjaga fitrahnya, menyadari fitrahnya lalu membangkitkannya menjadi peran2 sesuai fitrah yg Allah kehendaki itu. Inilah esensi pendidikan berbasis potensi dan akhlak Dengan fitrah Allah itulah Allah menciptakan manusia. Tiada yg berubah dari ciptaan Allah swt.

Fitrah itu setidaknya meliputi fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah bakat dan fitrah perkembangan.

Topik malam ini adalah pendidikan utk usia 0-7 tahun, tentu saja pendidikan fitrah2 yg ada juga harus melihat fitrah perkembangan. Tiap tahap memiliki sunnatullahnya sendiri, memiliki cara dan tujuan mendidik yg khusus.

Pendidik sejati adalah seperti petani sejati. Pendidikan ibarat taman bukan pabrik atau perkebunan. Para petani harus memahami tahapan menanam, dia mesti memperlakukan tiap anak2nya bagai bunga2 di taman, yg masing2 memiliki kekhasan, keunikan dan keindahannya masing2. Maka cara memperlakukannyapun setiap bunga adalah khas, tidak bisa seragam. Petani sejati harus rileks dan konsisten, dia tdk boleh bernafsu menggegas dan menyeragamkan demi produktifitas dan kepentingan siapapun yg tdk relevan dgn tanamannya. Petani sejati tdk boleh sembarang memakai bahan kimia yg menggegas pertumbuhan tanaman, yg malah merusak tanaman itu sendiri. Petani sejati harus meyakini qodrat Allah swt thd segala sesuatu yg ada pd tanamannya dan yg ada di sekitarnya.

Dasar panduan kita adalah jelas, bhw tiap anak lahir dalam keadaan fitrah. Tugas kita bukan merubahnya, merekayasanya, menuntutnya sesuai obsesi kita tetapi menemaninya.

Imaji2 positif yg baik akan melahirkan persepsi positif, dan persepsi positif akan memunculkan pensikapan yg baik ketika mereka dewasa kelak. Imaji2 negatif akan memunculkan luka persepsi, dan luka persepsi akan melahirkan pensikapan yg buruk ketika mereka dewasa kelak.
Seorang pendidik yg arif mengatakan bhw kesan baik sehari saja ketika anak2, akan menyelamatkan banyak hari ketika mereka dewasa kelak. Aqidah atau fitrah keimanan perlu dan sebaiknya ditumbuhkan dengan pola2 seperti ini. Silahkan berkreasi.

Fitrah belajar juga demikian. Setiap anak yg lahir adalah pembelajar yg tangguh, para ilmuwan menyebut bayi yg lahir adalah scientist. Itu krn Allah telah mengkaruniai fitrah belajar ini pd setiap anak. Tidak ada bayi yg memutuskan utk merangkak seumur hidupnya, ketika mereka belajar berjalan dan jatuh berkali-kali.

Fitrah keimanan pd usia 0-7 tahun, disadarkan dengan membangun imaji2 positif, inspirasi kisah, bacaan bersastra baik, bahasa ibu yg sempurna, banyak bermain di alam terbuka. Rasulullah saw ketika kecil hidup di gurun, mendaki bukit, menggembala kambing, bertutur fasih dari bahasa ibu yg murni, mengenal akhlak2 dan tradisi2 baik warga desa. Bagi anak-anak imaji2 positif penting, karenanya melarang perbuatan keras yg merusak imaji2 ini. Rasulullah saw membiarkan Hasan dan Husein bermain kuda2an ketika beliau Sholat, membiarkan Aisyah kecil bermain boneka dan kain bergambar dstnya. Ini semata2 utk melahirkan imaji2 positif, atau kesan2 baik ttg Allah, ttg ibadah, ttg dirinya, ttg orangtua (yang sementara menjadi standar kebaikan dan keburukan sebelum mereka mengenal Rabbnya dan syariah-Nya), ttg alam, ttg masyarakatnya

»»

Tugas kita, para ortu sekali lagi, hanyalah menemani mereka, memberi semangat, menunjukkan hal2 yg baik, memfasilitasi, lalu rileks dan konsisten, tenang dan istiqomah, shabar dan syukur.

Bunda Septi memberi tips utk membangkitkan kesadaran fitrah belajar ini dengan istilah intelectual curiosity, dsbnya

Penelitian2 modern menjelaskan bhw anak2 akan bisa belajar mandiri hanya dengan diberi "jalan" saja, tidak perlu dijejalkan, tdk perlu banyak formalitas yg bahkan mengekang kebebasan, kemerdekaan memilih dan curiositynya. Ada ahli parenting yg bilang bhw anak2 kita lebih pandai menjawab, daripada pandai bertanya.
_________________

Thursday, March 10, 2016

Resume Bagaimana Memulai Home Education?

RESUME KULWAP MATERI POKOK 2
Grup Matrikulasi HEbAT
Selasa, 8 Maret 2016
****************************
Subject Matter Expert (SME):
Pak Harry Santosa
founder MLC sekaligus praktisi Home Education sejak 1994

Host : Bunda Kartika
Notulen : Bunda Zahara

💖 Bagaimana Memulai Home Education? 💖

Memulai Home Education adalah memulai untuk mendidik diri kita sebagai orangtua. Memulai mendidik diri kita sebagai orangtua adalah diawali dengan membaca ayat2 Allah, baik Qouliyah maupun Kauniyah, kemudian mensucikan diri kita untuk mengembalikan fitrah2 yg baik yg Allah telah karuniakan kpd kita.
Mengembalikan kesadaran akan peran2 kesejatian kita sebagai orangtua.

Pekerjaan mendidik adalah pekerjaan para Nabi sepanjang sejarah. Tiada aktifitas dan peran paling penting di dalam rumah kita kecuali peran dan aktifitas mendidik anak2 kita.

Mendidik anak2 kita adalah membangkitkan kesadaran fitrah anak2 kita, karenanya para orangtua perlu mengawali dgn mengembalikan fitrah2 baiknya melalui tazkiyatunnafs lebih dulu.

Fitrah yg baik pd anak2 kita akan bertemu dgn fitrah yg baik yg ada dalam diri orangtua nya. Apa yg keluar dari fitrah yg baik, akan diterima oleh fitrah yg baik.

• Fitrah keimanan pd anak2 kita akan bertemu dengan fitrah keimanan kedua orangtuanya.

• Fitrah belajar pd anak2 kita akan bertemu dengan fitrah belajar kedua orangtuanya.

• Fitrah potensi bakat pd anak2 kita akan bertemu dengan fitrah pengakuan potensi anak2nya sbg karunia Allah swt, dari kedua orangtuanya.

• Fitrah tahapan perkembangan sesuai sunnatullah pertumbuhan anak, akan bertemu dengan fitrah pengakuan bhw segala sesuatu di muka bumi memiliki sunnatullah perkembangannya masing2 dstnya.

Tanpa memulai dengan ini maka perjalanan home education adalah perjalanan yg menjauh dari fitrah, berisi obsesi2 dan kecenderungan merusak fitrah krn ambisi tertentu maupun ketergesaan dalam tahapannya.

📌 Jadi memulai HE berawal dari bagaimana kita para ortu membangkitkan kesadaran fitrah kita sendiri dengan melakukan tazkiyatunnafs atau pensucian jiwa.

Silahkan dibuka surat 62:2.

Hari Jum’at (Al-Jumu`ah):2
" Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata."

Ayat ini adalah jawaban atas Doa Nabi Ibrahim alaihissalam tentang generasi yg akan dibangkitkan dari keturunannya.

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka,
yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur'an) dan Al Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka.

Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

(QS 2 Al Baqoroh Ayat 129)

Ada tahapan berbeda dari kedua ayat.

Doa Nabi Ibrahim as adalah "pembacaan", "pengajaran" , "pensucian"

Jawaban Allah adalah "pembacaan" dan "pensucian" sebelum memulai proses "pengajaran" (ta'limunal-Kitaba walHikmah).

Kata Tazkiyah atau pensucian oleh beberapa ulama dimaknakan sebagai Tarbiyah atau menumbuhkan fitrah yg merupakan inti Pendidikan itu sendiri, sdgkan pengilmuan atau pengajaran bersifat pemberian skill n knowledge.
 
📌 Ayah Bunda harap bersabar utk tdk langsung melompat ke teknis HE 😊🙏. 

Kita sungguh memerlukan pijakan yg kokoh, jiwa2 yg full ridha menjalaninya. Karena sejujurnya HE ini melawan arus, baik konsep maupun praktek pendidikan yg umumnya kita samakan dengan persekolahan atau pengajaran.

Pendidikan sebagaimana pengantar diawal adalah proses "inside out", membangkitkan fitrah2 dalam diri anak2 kita. Bukan proses penjejalan "outside in".

Setiap anak kita terlahir dalam keadaan fitrah (fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah bakat, fitrah perkembangan dll).... namun semua fitrah itu adalah potensi2 terpendam, 💌maka tugas kitalah utk mendidik/membangkitkan/menumbuhkan potensi fitrah itu agar anak2 kita mencapai peran peradabannya atau misi spesifiknya sbg khalifah di muka bumi. Dalam QS. 13 ayat 11 Allah berfirman:

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."

Banyak yg menggunakan ayat ini sbgai argumen untuk belajar atau bekerja keras agar Allah mengubah keadaanya menjadi lebih baik. Padahal maksud ayat ini adalah agar manusia tidak mengubah fitrahnya (مَا بِأَنْفُسِهِمْ) sehingga masa depan kehidupannya menjadi lebih buruk. Yg terakhir di atas adalah nasehat dari ustadzuna Ferous.

Semoga memahami bahwa mengapa kita menamakan dgn Home Education bukan Home Schooling? Karena pendidikan berbeda dgn persekolahan, mendidik tidak sama dengan mengajar, HE bukanlah memindahkan sekolah ke rumah. HE bukan menjejalkan pengetahuan namun menyadarkan, membangkitkan fitrah2.

Jika fitrah2 ini bangkit maka anak2 akan beriman dgn sendirinya, belajar tangguh dengan sendirinya, mengembangkan bakat dg sendirinya, menjalani kehidupan sesuai tahap2 perkembangan dengan sendirinya.

Memulai Teknis HE akan terasa mudah dan ringan jika kita memulai dari kesadaran ini. ✅

❓❓TANYA JAWAB❓❓

❓1⃣ Bunda rina Jepara

Kadang anak menyukai salah satu hal, setelah mulai kita eksplorasi, eh pindah lagi. Sampai tahap mana kita bisa menetapkan bakatnya? Atau usia brp?

1⃣bunda Rina di Jepara,
Bakat dalam arti sifat bawaan tidak akan berubah sampai kapanpun, jika usia 8 tahun sudah menyukai kebersihan maka sampai usia 88 tahun tetap demikian. Yang berubah rubah biasanya adalah aktifitas yang relevan dengan sifat. Jika sifatnya suka bersih bersih, maka akan terlihat pada aktifitas misalnya membersihkan rumah, membersihkan sampah, membersihkan udara dan sejenisnya.

Maka sejak 0-10 catat saja pola/portfolio nya dan fasilitasi saja ke berbagai aktifitas yang relevan agar kelak di usia 10 tahun fitrah bakat ini sudah mulai mengerucut menjadi peran yang siap untuk dikembangkan dengan serius menuju kemandirian dan peran spesifik peradaban ananda ✅

❓2⃣ Bunda Iing, Jogja

Secara konkret, setelah kesadaran dan keputusan HE diambil, dari manakah kita memulai untuk membuat perancangan yg lebih serius?

Misal, jika anak-anak sekarang usianya <7 tahun.

Apakah mengalir saja sambil mengobservasi anak?

Atau berawal dari analisis kondisi internal keluarga untuk kemudian menentukan langkah selanjutnya?

Atau perlu mengawali dg membangun visi yg sifatnya idealita (misalnya, eksplor dari ayah&ibu tentang masing-masing penginnya gimana lalu bikin visi yg spesifik), lalu menentukan program,

Atau bagaimana pak harry? Mohon penjelasannya... 🙏🏼

2⃣Bunda Iing yang baik di Jogja,
Semua bisa dijalankan paralel, idealnya perancangan pendidikan anak termasuk menjalankan full HE berangkat Core Mission (Misi Inti) sebuah keluarga. Misi inilah alasan mengapa kita menikah dan memiliki keturunan. Jangan keliru dengan tujuan penciptaan spt untuk Beribadah, untuk menjadi Khalifah, untuk menjadi Imama dan Imaroh.

Itu semua di atas adalah tujuan penciptaan (the purpose of creation), sementara tugas atau misi kehidupan adalah memberi manfaat dan menebar rahmat sesuai dengan fitrah bakat baik individu maupun keluarga.

Misi keluarga bisa jadi kolektif bakat bakat yang ada dalam sebuah keluarga atau kombinasi bakat suami istri dstnya. Dari misi atau bakat kolektif keluarga inilah maka ditentukan pendidikan yang selaras dengan HE dan CBE sebagai pendekatannya.

Ini semua bisa saja berjalan seiring karena perlu waktu untuk menentukan core mission sebuah keluarga, kecuali digali sebelum pernikahan. Core mission ini contohnya Gen Halilintar, the Home Team, Social Family, Keluarga Pedagang dll. Ada sesi khusus membahas ini.

Kurikulum pendidikan dalam hal ini HE dirancang bersama ayah dan bunda, dibreakdown dari family core mission, disesuaikan dengan framework yang ada dan keunikan anak masing masing.

Usia 0-7 yang terpenting adalah kelekatan, fitrah keimanan, bahasa ibu, senso motorik dan psikomotorik melalui belajar bersama alam, executive functioning dengan memelihara hewan atau tumbuhan, kisah kisah keteladanan dan kepahlawanan termasuk kearifan lokal kemudian sesuaikan dengan fase pertumbuhan anak sesuai usianya. Pahami aspek perkembangan manusia di usia ini agar tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat ✅

❓ 3⃣Uzi (buneQiyya) - purwokerto

Dalam proses tazkiyah bagi orangtua, perangkat apa saja yg diperlukan pak?

Apa perlu guru/ustadz-ah pembimbing?
Apa perlu lembar catatan amal harian utk evaluasi?
Materi tazkiyah yg harus dipelajari & diterapkan apa saja?

Pertanyaan serupa yg berkenaan dgn tazkiyatun-nafs

🍄Bunda widya, Tegal
1. Yg dibaca semua atau ayat 2 tertentu yg berkenaan dg pendidikan anak?
2. Mensucikan diri itu bgmn langkah2nya

🍄 Bunda Wiwik, Klaten
P Harry, saya tertarik pd tahap pensucian diri kita. Sblum mengajarkan HE ke anak sebaiknya tahapan pensucian diri ini apa saja p Harry

3⃣bunda Uzi di Purwokerto, bunda Widya di Tegal, bunda Wiwiek di Klaten,

Tazkiyatunnafs atau pensucian jiwa para pendidik maupun orangtua ini pada akhirnya menjadi syarat penting yang dianjurkan para praktisi pendidikan maupun oleh Kitabullah. Berbagai fenomena yang membuat rusaknya fitrah anak anak kita diakibatkan karena perilaku para orangtua dan pendidik yang "kering dan gersang" dari keyakinan kepada Allah SWT.
Sejak lebay obsesif, panikan, stress - an, galau, sedih, pesimis sampai malas tidak becus, pelit dan penakut lahir karena kosongnya jiwa atau menyimpangnya fitrah diri kita sbg orang tua maupun pendidik.

Tahapan2 tazkiyatunafs menurut beberapa ulama sbb
1. Mu'ahadah.
Mengingat dan menyadari kembali makna hidup dan kehidupan, Menyadari kembali janji janji pernikahan kita, menyadari kembali syahadah kita kepada Allah SWT, menyadari kembali keyakinan yang mulai hilang krn tergerus duniawi dstnya.

2. Muroqobah. Memperbanyak mendekatkan diri kepada Allah SWT agar diberikan qoulan sadida, yaitu tutur, ucapan yang berkesan dan menyentuh hati anak, gagasan dan idea yang membuat anak bergairah, sikap dan tindakan yang indah dan layak diteladani.

3. Mujahadah.
Bersungguh sungguhlah dalam bertaubat atau mengembalikan fitrah kesucian kita demi anak anak, demi masa depan keturunan kita, demi akhirat kita kelak dstnya.

4. Muhasabah.
Lakukan evaluasi setiap hari, kelalaian hati kita akan berdampak pada terlukanya fitrah anak anak kita dan itu berarti kita telah menghilangkan masa depan seseorang yang diamanahkan kepada kita.

5. Muaqobah.
Hukumlah diri kita secara positif jika memang bersalah dengan meminta maaf pada anak tanpa ragu, dengan menginfaqkan harta kita dstnya. Di sisi lain rayakanlah setiap tahap keberhasilan kita dalam merawat dan menumbuhkan fitrah anak anak kita. ✅

❓ 4⃣Dwi,Jogja

Ust harry yg dirahmati ALLAH. Ini adalah titipan pertanyaan dr seorang teman. Teman sy memiliki seorang putri berusia 4 th,dan mulai banyak ingin tau. Si anak bertanya bagaimana bisa hamil,bagaimana bisa keluar adik bayi dari perut bundanya,kenapa bunda sering libur sholat,kenapa ketika haidh bunda tdk boleh sholat,dsb.

Pertanyaannya,sampe mana batasan menjelaskan  pendidikan seks ke anak usia 4 tahun?  Poin nya apa saja yang harus disampaikan?lalu,bagaimana menurut pandangan islam tentang mandi bersama (ortu&anak) adab dan penjelasannya. Trimakasih Ust.

4⃣bunda Dwi di Jogja,
Jawablah dengan jujur, syar'i namun sesuai kadar aqal anak. Usia 4 tahun ini (tahap 0-7 tahun) imaji dan abstraksi sedang puncak2nya, walau anak suka yang kongkret tetapi mereka bisa diajak memahami yang abstrak. Alam bawah sadar mereka masih terbuka, mereka akan mempercayai apa saja yang diucapkan orang yang terdekat.

Ingat bahwa di tahap ini dalam framework kita, fitrah keimanan adalah yang utama maka penjelasannya sebaiknya penjelasan yang imani.

Bagaimana bisa hamil? Allah yang meletakkan adik.

Bagaimana bisa keluar? Allah yang mengeluarkan. (biasanya anak tidak akan bertanya lewat mana, tetapi jika bertanya lewat mana, jawablah lewat bawah.

Kenapa bunda libur sholat? Allah yang kasih izin para bunda, karena ada saat bunda harus istirahat.

Kenapa ketika haidh (belum waktunya menjelaskan haidh di usia segini?) bunda tidak sholat? Bunda harus beristirahat karena bagi wanita sebulan sekali harus haidh.

Sebenarnya saya lebih suka menggunakan bahasa pendidikan fitrah seksualitas daripada pendidikan seks, karena pendidikan seks terkesan mengarah ke pertanyaan pertanyaan seputar reproduksi dstnya. Tentu saja pertanyaan2 ini perlu dijawab, namun jika fitrah seksualitasnya tumbuh bertahap dan alamiah pertanyaan2 ini akan lebih halus ditanyakan anak.

Jadi pendidikan fitrah seksualitas lebih kepada membangkitkan fitrah anak terkait gendernya, yaitu bagaimana mereka berfikir, merasa, bersikap, berbicara, berpakaian dll sesuai fitrah seksualitasnya baik sebagai lelaki sejati maupun perempuan sejati.

Selambatnya di usia 3 tahun, anak sudah harus dengan tegas menyebut dirinya "saya lelaki" atau "saya perempuan" , ini mempertemukan ego sentrisnya dengan fitrahnya seksualitasnya. Silahkan baca tulisan saya di FB  https://www.facebook.com/harry.hasan.santosa/posts/10208693246958694 ✅

❓5⃣Bunda Kiki, Jogja

Pak Harry yg baik, saya ingin bertanya
1⃣ Bagaimana agar orang tua saat ber-HE tidak tdk terobsesi target, tdk berorientasi pd hasil melainkan proses?*

2⃣ Apakah mengirim anak ke sekolah bermain krn anak tsb ingin bersekolah dan mengenal lbh banyak teman termasuk tidak sesuai dgn prinsip HE?

3⃣ Bagaimana jika terkadang orang tua merasa malas melakukan kebaikan, baik dlm ibadah maupun akhlak2 mulia lain, apakah mempengaruhi proses HE? Bagaimana solusinya jika mmg kemalasan orang tua berpengaruh thd penerapan HE di rumah?
Jazakallahu khayran sebelumnya pak

5⃣bunda Kiki yang baik di Jogja
1. Pahamilah proses perkembangan manusia sesuai tahapannya. Pahamilah bahwa tiap anak lahir dalam keadaan fitrah yang indah. Fitrah ibarat benih, yang Allah sudah instal segalanya, tugas kita hanyalah menemani merawat dan menumbuhkannya sesuai tahapannya. Maka jadilah petani, bukan tukang kayu apalagi peternak. Petani yang baik tidak obsesi, memberikan air dan pupuk sesuai tahapannya, tidak berlaku kaidah makin cepat makin baik, tetapi makin tepat makin indah. Segala sesuatu akan indah pada saatnya.

2. HE tidak mempermasalahkan anak sekolah atau tidak sekolah. HE berprinsip dua, yang pertama kembalinya peran penuh orangtua dalam tanggungjawab mendidik fitrah anak anaknya, yang kedua adalah orangtua harus menjamin semua fitrah anak anaknya tumbuh indah sempurna baik bersekolah maupun tidak. Orangtuanyalah yang akan ditanya di akhirat kelak bukan sekolahnya.

3. Berapa banyak orangtua di muka bumi yang menjadi lebih baik hubungannya dengan Allah ketika sudah mempunyai anak?. Berapa banyak orangtua yang akhirnya bertaubat kembali ke jalan yang benar demi anak anaknya? Maka mendidik anak pada hakekatnya adalah mendidik diri kita sendiri, mendidik fitrah anak anak pada dasarnya adalah upaya mengembalikan fitrah kita yang hilang. Bahasa kerennya "Raise yourchild, raise yourself".

Kemalasan lahir karena ketidakyakinan bahwa mendidik adalah panggilan hidup para orangtua, ketidakyakinan bahwa Allah akan memampukan mereka yang terpanggil bukan memanggil mereka yang mampu.

Bacalah setiap pagi dan petang doa yang dicontohkan Rasulullah SAW:
"Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari Sedih dan Gelisah" (aspek kejiwaan)

"Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari Malas dan Ketidakbecusan" (aspek kompetensi)

"Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari Pengecut dan Pelit"(asepk sosial)

"Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari Dililit hutang dan ditindas orang" (aspek politik dan ekonomi) ✅

❓ 6⃣. Nn
Pak Harry, apakah benar fitrah seorang perempuan yg sdh menjadi ibu adlh merawat dan mengasuh anak2nya? Jika benar, bagaimana jika seorang ibu terpaksa bekerja di luar rumah krn tuntutan ekonomi dr keluarga tetapi dia tidak menikmati apa yg dia lakukan? Apa yg hrs dilakukannya sementara dia tidak memiliki pilihan lain selain bekerja di luar rumah?

6⃣Nn
Peran sejati manusia ada yang bersifat universal, ada yang terkait gender dan ada yang terkait personal. Peran yang bersifat universal berlaku untuk semua manusia adalah memberi manfaat dan menebar rahmat, peran yang terkait gender adalah menjadi ibu sejati dan perempuan sejati bagi perempuan juga sebaliknya bagi lelaki, dan yang terkait dengan personal adalah peran menurut bakatnya. Ketiga peran ini sebaiknya saling menguatkan dan mendukung.

Jadi secara personal bagi seorang ibu ada dua, yaitu sebagai ibu sejati bagi anak anaknya dengan peran mendidiknya dan sebagai wanita dengan bakat khusus yang dibutuhkan ummat.

Bekerja di luar rumah karena tuntutan ekonomi sebaiknya bersifat sementara, karena yang Allah kehendaki adalah bekerja karena ada peran khusus sesuai potensi fitrah bakat - panggilan hidup - yang dibutuhkan ummat. Ini berlaku untuk lelaki dan perempuan.
Lebih bagus lagi jika peran khusus sesuai potensi fitrah bakat itu dapat mendukung peran sejati seorang ibu dalam menunaikan amanah "panggilan" mendidik anak anaknya bersama suaminya.

Kaidahnya adalah Allah akan memampukan mereka yang terpanggil, bukan memanggil mereka yang mampu. Niatkanlah dengan kuat agar diberi jalan untuk memadukannya. Hari ini banyak kemungkinan para ibu bisa bekerja dari dalam rumah atau dekat rumah sehingga tidak melalaikan pendidkan anak anaknya. Contoh sudah banyak, kuatkan hati, optimislah, apa selamanya kita akan bekerja dengan cara seperti sekarang. Banyak mendekatlah kepada Allah agar diberikan jalan keluar. Diantara makna Taqwa adalah berjalan sesuai panggilan Allah, sehingga Allah akan berikan jalan keluar dari arah yang tidak terduga ✅

❓ 7⃣ Bunda Erien, Bogor
Assalamu'alaikum Ustadz,
1. Di pembahasan materi sebelumnya dijelaskan jika anak usia di atas 7 th malas2an sholat nya,  artinya ada fitrah iman yg terlukai, kemungkinan ada perintah yg terlalu cepat disampaikan. Jika itu sudah terjadi perlukah ortu meminta maaf , kemudian bagaimana memperbaikinya?

2. Sy pernah mencoba mencari tau minat anak yg sulung usia 8,5 th kelas 2 SD secara lgs kpd nya.  Menurutnya dia suka pelajaran berhitung. Dan sejak sebelum sekolah dia memang mampu menjumlahkan dan mengurangi tanpa alat bantu, kami mengajarkannya sambil bermain. Misal, menghitung jumlah kendaraan saat di jalan. Tp ketika sy dampingi belajar ada soal yg dia kesulitan mengerjakannya. Menurut sy memang soal itu terlalu sulit utk kelas 2 SD . Apakah itu termasuk bukan fitrah bakat yg sesuai atau memang blm waktu yg pas?
Trima kasih

❓8⃣Henni-Bogor

Aslkm ustadz..
Putra sy usia 11 tahun. Selama ini sy perhatikan, perkembangan emosinya blm sejalan dg usia.

Dlm konteks HE, langkah apa yg perlu kami lakukan untuk memperbaiki "hutang pengasuhan" tsb..?

Adakah tahapan2 yg bisa kami lakukan per periode usia. Baik untuk yg mulai di usia awal, ataupun untuk yg kasus sp diatas..?

Jzkllh..

7⃣Bunda Erien di Bogor,
1. Ya meminta maaf dengan tulus adalah hal yang memberi efek kejut bagi bangkitnya fitrah anak. Ulangi lagi prosesnya, bangun imaji positif dan keberkesanan yang mendalam tentang Allah, Rasulullah SAW dan Islam, baik melalui keteladanan maupun atmosfir keshalihan berupa lingkungan yang bersemangat dalam amal shalih maupun kisah kisah keteladanan. Sesekali Homestay atau menginap di rumah keluarga shalihah dan Pesantren kilat dapat membantu.

2. Sulitnya soal matematika bisa jadi karena banyak hal, misalnya anak belum memahami konsepnya atau matematika yang disukainya lebih ke aritmatika bukan geometri atau yang lain, karena ciri bakat adalah easy, enjoy dan excellent dalam melakukan sebuah aktifitas. Coba diamati apakah konsepnya sudah paham dan model matematikanya bukan aritmatika.✅

8⃣bunda Henni yang baik di Bogor,
Semua yang terlewati maka prosesnya selalu diulang - coba lihat framework. Terkait emosional juga perlu dilihat apakah perihal emosional ini adalah keterbatasannya dalam sifat sebagai pelengkap kekuatannya, krn anak yang emosianal agak terbatas biasanya anak yang sangat rasional, kreatif dll, jika ya maka perlu penguatan fitrah keimanan karena terkait rasa, spiritual dan moralitas.✅

❓9⃣Juniarti - Bogor

Fitrah bakat dan perkembangan tiap anak tentunya berbeda. Bagaimana jika anak ingin mengerjakan/berminat terhadap suatu hal tapi belum waktunya (belum sesuai dgn waktu perkembangannya)?

Bagaimana jika anak yg tetap ingin sekolah karena melihat teman dan saudaranya? Apalagi sampai menjadi uring2an karena tak kunjung sekolah.

9⃣bunda Juniarti yang baik,
Jika anak ingin melakukan sesuatu sebelum waktunya, maka pastikan semua yang sesuai waktunya sudah dijalankan. Tidak berlaku kaidah lebih cepat lebih baik. Pertanyaannya bukan apakah anak mampu tetapi apakah anak perlu. JIka semua keperluan dasarnya sudah matang di tahap usianya tentu bisa dipertimbangkan memfasilitasi minatnya kepada aktifitas yang belum waktunya. Ini kasus per kasus. Intinya jangan sampai ada fitrah yang damage.

HE sekali lagi bisa full HE bisa juga dikombinasi dengan sekolah, semua pilihan ini dengan pertimbangan harus sesuai dengan core mission keluarga bukan ikut ikutan dan harus dijamin bahwa pilihannya jangan sampai merusak fitrah anak anak.✅

❓🔟Nia, Jogja

1. Menurut bapak, bagaimana cara menerapkan HE, dalam kondisi suami-istri yang sama-sama bekerja?
Terimakasih bunda 😀

🔟bunda Nia di Jogja.
HE adalah kewajiban bukan pilihan. Bagi suami istri bekerja, menerapkan HE justru jauh lebih baik dari menitipkan anak di lembaga karena prinsip HE bukan memindahkan sekolah ke rumah seperti umumnya HS atau menitipkan anak seluruhnya di sekolah.

Pendidikan berbeda dengan persekolahan, karena mendidik adalah membangkitkan - inside out - fitrah semua fitrah anak kapan saja, dimana saja.

Manfaatkan IT dan media komunikasi elektronik lainnya selama tidak bersama anak, rancang kurikulum berbasis fitrah anak sehingga kitalah yang memastikan semua fitrahnya tumbuh sehat paripurna.

Obrolan pendidikan dalam HE dengan anak adalah bukan obrolan atau dialog persekolahan spt "sudah buat PR belum", "berapa nilai ulangan", "tadi les apa, belajar apa" dll
Tetapi obrolan dan diskusi hangat yang menginspirasi tumbuhnya fitrah iman, fitrah belajar, fitrah bakat, fitrah seksuaitas dll yang semuanya tidak ada di sekolah.

Seperti "Mengapa ikan peliharaan mati? Yuk buka alQuran, buka ensiklopedia... besok weekend kita ke peternakan Ikan ya bertemu pakar?
Kamu suka apanya dari peternakan? Apa perasaan kamu? dll" ✅

❓1⃣1⃣Bunda Muhammad, Jogja

Kalau anak usia 0-7 th, bila senang d ajari calistung, &si anak kelihatan senang,apakah ini termsk inside out?

1⃣1⃣ bapak Muhammad yang baik di Jogja,
Jawaban saya seperti no 9

Monday, March 7, 2016

Apa itu Home Education?

Materi 1

Subject Matter Expert (SME):
Pak Harry Santosa
founder MLC sekaligus praktisi Home Education sejak 1994

Host      : Bunda Amel
Notulen: Ibu Tiwi

Rabu 02 Maret 2016
20.00 - 21.30 WIB

💖 Apa itu Home Education? 💖

Ass.wr.wb
Ayah bunda apa kabar, tetap semangat ya 😊🙏

Ayah Bunda yg baik,

Home Education atau home based education atau pendidikan berbasis rumah adalah amanah dan kesejatian peran dari setiap orangtua yg tak tergantikan oleh siapapun dan tdk bisa didelegasikan kpd siapapun.

HE bukanlah memindahkan persekolahan ke rumah, bukan pula menjejalkan (outside in) berbagai hal kpd anak2 kita  namun membangkitkan dan menumbuhkan (inside out) potensi fitrah2 dalam diri kita dan anak2 kita agar mencapai peran sejati peradabannya dengan semulia2 akhlak.

Rumah2 kita adalah miniatur peradaban, bila potensi fitrah2 baik bisa ditumbuhsuburkan dan dimuliakan di dalam rumah2 kita maka secara kolektif menjadi baik dan mulialah peradaban.

Setiap anak kita setidaknya memiliki 4 potensi fitrah sejak dilahirkan:

1. Potensi fitrah keimanan, setiap bayi yg lahir pernah bersaksi bhw Allah sbg Robb. Maka setiap bayi yg lahir pd galibnya mengenal dan merindukan sosok Robb.
2. Potensi fitrah belajar, setiap bayi yg lahir adalah pembelajar tangguh sejati
3. Potensi fitrah bakat, setiap bayi yg lahir adalah unik, memiliki sifat bawaan yg kelak akan menjadi panggilan hidup dan peran spesifik nya di muka bumi
4. Potensi fitrah perkembangan, setiap bayi sampai aqilbaligh dan sesudahnya, memiliki tahap2 perkembangan yg harus diikuti. Tdk berlaku kaidah makin cepat makin baik.

Ke 4 potensi fitrah ini sebaiknya simultan, seimbang dan terpadu. Kurang salah satunya akan memberikan hasil yang tidak paripurna. Jika pendidikannya benar dan tepat, maka resultansi dari ke 4 fitrah ini adalah insan kamil yang memiliki peran peradaban.

Fitrah bakat tanpa fitrah keimanan akan melahirkan talented professional yang berakhlak buruk, begitupula sebaliknya fitrah keimanan tanpa fitrah bakat akan melahirkan orang2 beriman yg paham agama namun sedikit bermanfaat.

Lihatlah mereka yang berbakat menjadi pemimpin tanpa akhlak maka akan menjadi diktator. Begitupula mereka yang bertauhid tanpa bakat, akan sangat sedikit memberi manfaat.

Fitrah belajar tanpa fitrah keimanan akan melahirkan para sciencetist dan innovator yang berbuat kerusakan di muka bumi, begitupula sebaliknya fitrah keimanan tanpa fitrah belajar akan melahirkan generasi agamis namun mandul dan tidak kreatif.

Fitrah belajar tanpa fitrah bakat akan melahirkan pembelajar yang tidak relevan dengan jatidirinya, begitu pula sebaliknya, fitrah bakat tanpa fitrah belajar akan melahirkan orang berbakat yang tidak innovatif. Berapa banyak kita lihat orang yang bakatnya hanya berhenti sebagai hobby semata.

Semua fitrah personal itu jika tidak ditumbuhkan sesuai fitrah perkembangannya akan membuat generasi yang tidak matang dan tidak utuh menjadi dirinya.

Fitrah belajar dan fitrah bakat yang tumbuh bersamaan dengan fitrah keimanan melahirkan generasi yg inovatif, produktif dan berakhlak mulia. ✅

Tanya Jawab:

1⃣. Bunda Widya

1. bagaimana kita bisa mengenali dan membangkitkan fitrah dari diri tiap tiap anak kita?

khususnya fitrah belajar dan bakat. karena tak ada patokan untuk 2 hal tersebut berbeda dgn 2 fitrah yg lain

maksud saya jikalau keimanan itu ada al qur'an dan sunnah yang memuat panduan lengkapnya bunda, tinggal kita mau mempelajarinya atau tidak. begitu juga fitrah perkembangan, setidaknya ada acuan milestone yg bisa kita jadikan pegangan

2. bagaimana mengenali antara bakat/kemampuan, atau antara minat dan potensi, maksudnya kadang sebagai orang tua kita melihat anak kita berminat atas sesuatu yg kita belum melihat ada potensi dia disitu, demikian juga sebaliknya ketika dia sangat berpotensi namun kurang berminat, dalam kasus seperti itu apakah tindakan terbaik dan bijaksana yg bisa dilakukan orang tua?

Jawab:

1⃣bunda Widya yang baik,
Semua fitrah adalah potensi atau ibarat benih yang pada dasarnya memerlukan upaya untuk penyadaran maupun pembangkitan agar tumbuh kemudian memerlukan perawatan sepanjang tahapan perkembangan menuju misi dan purpose diadakannya fitrah fitrah itu. Semua fitrah perlu dipandu dengan Kitabullah (alQuran dan asSunnah) agar potensinya menjadi produktif dan menebar rahmat dan manfaat.
Fitrah belajar dan bernalar dibangkitkan dan ditumbuhkan dengan memberikan/memfasilitasi banyak idea menantang dan inspirasi hebat yang berkesan. Ujung dari fitrah ini adalah peran innovator yang merawat dan melestarikan alam
Fitrah bakat dibangkitkan dan ditumbuhkan dengan memberikan/memfasilitasi aktifitas secara konsisten dan disiplin, Ujung dari fitrah ini adalah peran solution maker dan kepemimpinan bagi kehidupan dan masyarakat sesuai bidangnya.
2.  Fitrah bakat ini, di usia 0-7 akan nampak dalam keistimewaan/keunikan sifat (suka memerintah, suka berfikir, suka meneliti, suka mengatur, suka ramah dll) maupun keistimewaan/keunikan fisik (suka menari, suka memasak, suka olahraga dll). Semua anak tentu nampak suka semuanya, tetapi amati saja mana yang paling suka.
Nanti di usia 7-10, perbanyak dengan wawasan dan aktifitas, sehingga dari suka menjadi aktifitas, misalnya jika sifatnya suka mengatur, maka aktifitasnya mungkin adalah mengatur teman, mengatur barang, mengatur tumbuhan, mengatur ruangan dll. Libatkan saja dalam sanggar atau klub yang relevan dan beragam serta ajak tour the talent utk membuka wawasan thd aktifitas lainnya lalu catat dan dokumentasi setiap sesuatu yang nampak istimewa, mudah dilakukan, sangat menyenangkan, ekselen/keren dstnya. InshaAllah di usia 10 tahun, idealnya akan ketemu bakat sebagai peran yang spesifik, maka pada titik itu rancanglah kurikulum personal untuk mengembangkannya secara serius dengan magang bersama maestro sehingga menjadi kemandirian dan kesiapannya menjadi dewasa. Anak anak yg kenal dirinya dengan baik, lalu sibuk menjalani jalannya itu inshaAllah akan terhindar dari berbagai masalah yang tdk perlu ✅

2⃣. Bunda Ayi Sum2
Assalamualaikum... bagaimana caranya menjaga fitrah keimanan anak krn saya Dan suami memiliki latarbelakang yg berbeda.mksdnya saya terbiasa menjaga solat smntara suami terkadang solatnya msh bolong2.trimakasih

Jawaban:
2⃣bunda Ayi yang baik,
Fitrah keimanan atau fitrah iman pada dasarnya sudah ada dalam diri setiap anak, terutama tauhid Rubbubiyatullah (Allah sebagai pencipta, pemberi rezqi, pemelihara, pemilik dll). Cara atau metode membangkitkan atau menumbuhkan fitrah ini dengan keteladanan dan atmosfir keshalihan dengan intensitas dan pendekatan berbeda untuk tiap tahap. MIsalnya usia 0-2 tahun, pemberian ASI termasuk upaya penguatan tauhid Rubbubiyatullah, agar lahir imaji2 positif tentang diri, ttg kehidupan, ttg Allah, ttg ciptaanNya dstnya.
Usia 3-7 memerlukan imaji lebih banyak dari ayahbunda dengan kasih sayang penuh dan pengenalan alHaq dengan cara yang indah dan berkesan untuk menguatkan keridhaannya dan kecintaan kepada alHaq beserta amal amal kebaikannya.
Usia 7 - 10 ini baru memerlukan keteladanan penuh dalam aktifitas, maka sosok ayah menjadi penting ketika anak mulai diperintahkan sholat di usia 7 tahun. Jika ayah dianggap tidak bisa memberi keteladanan dalam satu hal misalnya sholat, cukup beliau mengisi sisi kebaikan lainnya yang biasa dilakukan, sisi lemahnya dilengkapi dengan keteladanan dari sosok ayah lainnya, misalnya paman, kakek, keluarga yang shalih lainnya, kisah2 keteladanan dstnya. Doakan suami agar terbuka hatinya, berapa banyak orang yg kembali fitrahnya krn berupaya mendidik fitrah anak anaknya ✅

3⃣. Ayah Dedi Efendi Sum2
Bagaimana dgn sikap orang tua yg ingin anaknya lebih cepat 'menjadi' sesuatu? Padahal dalam fitrah perkembangan tidak mengenal istilah lebih cepat lebih baik.

Jawaban:
3⃣Ayah Dedi yang baik,
Kalau fitrah ibarat benih, maka kita ibarat petani yang harus syukur dan shabar tidak boleh lebay obsesif menginginkan cabe berbuah tomat, atau lalai pesimis membiarkan tanpa perawatan. Memberikan pupuk dan air banyak banyak agar cepat berbuah padahal tahapannya masih tahap tumbuh daun dan akar, sama juga membuat busuk akar dan batang tanaman. Hanya saja pada manusia, rusaknya atau tertimbunnya fitrah ini kadang tidak nampak dan baru terlihat ketika dewasa kelak. Maka banyaklah bersyukur kepada semua potensi keunikan fitrah anak sebelum mulai mendidik, sebagaimana Luqmanul Hakim "...sesungguhnya telah Kami berikan Hikmah kepada Luqman,: "Bersyukurlah pada Allah. dan barangsiapa yang bersyukur, sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang ingkar (kafir), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji" (tidak membutuhkan manusia). ✅

4⃣. Bunda Annisa Jakarta
Bagaimana tips mendidik anak sesuai fitrah dalam koridor Family Based Education, dengan hanya 1 orang tua (suami saya sdh meninggal, anak2 kami masih kecil2 : 8thn, 4thn, 3thn, dan msh ada yg dlm kandungan). Sementara dalam fitrahnya anak kan butuh figur Ayah. Bagaimana menutupi kekurangan pengasuhan tersebut?
Jazakillahu khairan.

Jawaban:
4⃣Bunda Annisa yang baik,
Semoga Allah segera memberikan pengganti suami / ayah yang lebih baik untuk bunda dan anak anak ya. Allahumma aaamiiin. Yang bunda harus yakini adalah bahwa mendidik fitrah adalah amanah yang tak tergantikan dan tak terdelegasikan kepada siapapun sepanjang usia anak sejak lahir sampai aqilbaligh. Ini adalah panggilan hidup bagi orangtua yang diamanahi anak disamping panggilan hidup dalam peran lainnya. Maka yakinlah, jika kita menyambut panggilan ini dengan bersungguh sungguh maka Allah akan berikan dan buka jalan jalan kemudahan dan kebaikannya. Secara teknis, carilah sosok pengganti ayah, misalnya kakek, paman, atau homestay kan anak yg sudah usia 8 tahun sesekali ke keluarga shalihah dengan sosok ayah yg baik yg dapat menjadi teladan dstnya. Peran ayah ini atau keayahan atau fathering ini menentukan banyak hal dalam kehidupan anak pada semua fitrahnya. Semoga Allah berikan jalan kemudahan bagi bunda dan anak anak. Waiyyakum.✅

5⃣. Bunda Nila Jakarta
🔸Apakah salah satu cara HE adalah tidak menyekolahkan anak di sekolah formal?

🔸Sejauh ini adakah sekolah yang sejalan dengan HE, atau yg bersinergi satu sama lain?

🔸Apa HE selalu diharapkan menghasilkan anak2 yg kreatif dan inovatif?

🔸Apakah bakat anak dibidang seni(menari, bermusik, melukis) merupakan sebuah hobby saja atau memang bakat sejati yg dimiliki?

Jawaban:

5⃣bunda Nila yang baik,
1. HE atau HBE (home based education) sesungguhnya tidak mempermasalahkan anak sekolah atau tidak sepanjang fitrahnya tumbuh dan berkembang dengan baik serta tidak menjadikan sekolah sebagai pendidikan yang utama. Tanggungjawab fitrah ini ada pada para orangtua yang akan ditanya di akhirat kelak, maka menjadi kewajiban kitalah merawat dan menumbuhkan fitrah ini bukan kewajiban siapapun. Maka rancanglah kurikulum personal (tidak rigid dan ribet) terkait dengan perkembangan fitrah anak anak kita, meliputi semua fitrahnya. Tetapkan metode dan cara yang sesuai dan buat perencanaan program yang matang termasuk schedule program. Kita tidak harus banyak mengajar, tetapi banyak memfasilitasi.
2. HE dipandu oleh pendidikan berbasis fitrah (fitrah based education), outcome yang diharapkan adalah kemandirian dan kemampuan memikul beban syariah dengan peran peradaban yang sesuai fitrahnya ketika anak kita mencapai aqilbaligh (usia 14-15 tahun idealnya). Kreatif dan inovatif adalah bagian output dari pendidikan fitrah belajar dan nalar, sementara banyak output lainnya dari fitrah2 yg ada misalnya menjadi lelaki atau wanita sejati juga ayah sejati atau ibu sejati karena fitrah seksualitasnya tumbuh paripurna. dstnya. Apa jadinya kreatif dan inovatif tapi tanpa bakat dan tidak dewasa atau menjadi gay, Naudzubillahi mindzalik.
3. Hobby sesungguhnya bakat yang berhenti sekedar menjadi kesukaan saja tapi tidak menjadi peran. Kita meyakini bahwa bakat adalah takdir Allah dan akan menjadi peran peradaban anak anak kita kelak di masa mendatang sebagai panggilan hidup/misi hidupnya. Tentu bakat harus dipandu dengan syariah agar peran peran mereka kelak tidak menyalahi syariah dan memberi manfaat dan rahmat bagi ummat ✅

6⃣.Pertanyaan berikut serupa...karena itu kami rangkum jadi 1

Bunda Fatma Rani
Sum2

Bagaimana caranya menumbuhkan fitrah keimanan,bakat,belajar dan perkembangan secara simultan,seimbang dan terpadu?? Apakah caranya berbeda utk setiap usia anak?

Bunda Iffa Semarang
Saya iffa seorang ibu yg baru memiliki 1 anak usia 14 bulan
Baik yang mau saya tanyakan adalah
Bagaimana menumbuhkan dan membangiktan fitrah keimanan anak usia 14 bulan?

Bunda Maysaroh Semarang
Bunda, mau tanya gmn caranya kita mengintegralkan ke 4 fitrah tsb supaya selaras & seimbang. Terimakasih

Bunda Tyas Semarang
Pertanyaan bun...Bagaimana cara membangkitkan Dan menumbuhkan potensi fitrah dlm diri anak kita?

Jawaban:

6⃣bunda Fatma, bunda Iffa, bunda Maysaroh, bunda Tyas yang baik,
Fitrah keimanan ditumbuhkan dan dibangkitkan dengan keteladanan dan atmosfir keshalihan
Fitrah belajar dan nalar ditumbuhkan dan dibangkitkan dengan idea menantang dan inspirasi hebat
Fitrah bakat ditumbuhkan dan dibangkitkan dengan aktifitas yang konsisten dan disiplin
Fitrah seksualitas ditumbuhkan dan dibangkitkan dengan kelekatan dan sosok
Tentunya semua cara di atas sifatnya general dan disesuaikan dengan tahapan usia serta kekhasan.keunikan masing masing anak. Misalnya keteladanan, tidak setiap anak menyukai gaya verbal ada juga yang non verbal dsbnya.
Semua fitrah harus terpadu dan selaras ditumbuhkan setiap saat, ketika anak anak berinteraksi dengan kehidupan, dengan masyarakat, dengan alam, dengan Kitabullah dalam aktifitas keseharian. Maka manfaatkanlah selalu momen dan peristiwa untuk membangkitkan fitrah ini (education through living). Jangan abai terhadap salah satu fitrah ini.
Barangkali yang sering dilupakan juga adalah fitrah ayah bundanya pun perlu dikembalikan dengan banyak mendekat kepada Allah sepanjang proses mendidik fitrah anak anaknya. Hanya fitrah yg baik dari orangtua, yang akan selaras dan bertemu fitrah yang baik anak anaknya ✅

7⃣. Widya Sari Sum2
Pertanyaan saya bu, spt apa langkah konkrit kita dlm menerapakan HE,, berupa contoh, time schedule atau ada buku yg direkomendasikan

Jawaban:
7⃣bunda Widya yg baik,
HE memiliki panduan atau framework yang berangkat dari pendidikan berbasis fitrah. Panduan ini digali dari konsep dan praktek terbaik dari Kitabullah dan para praktisi. Tentu framework ini harus diturunkan menjadi personalized curriculum krn tiap anak unik berbeda, juga nanti ditambah dengan kurikulum bersama di komunitas krn tiap komunitas juga unik. Konsep dan prakteknya sudah kami tulis dalam buku Fitrah based Education. Frameworknya dapat dilihat sbb ✅